Griya Yatim & Dhuafa

Isra Mi’raj : Turunnya Perintah Shalat 5 Waktu

Sedekatduajari.id – Assalamualaikum Sahabat Dermawan, tepat pada hari ini (18/02) atau dalam hijriah tanggal 27 Rajab terdapat peringatan besar bagi umat Islam yaitu Isra Mi’raj. Dan pada Isra Mi’raj juga turun perintah untuk melaksanakan shalat 5 waktu. Inilah kisah menarik tentang salah satu mukjizat nabi Muhammad SAW..

Isra mi'raj Nabi Muhammad SAW. dan turunnya perintah shalat 5 waktu
Isra mi’raj Nabi Muhammad SAW. dan turunnya perintah shalat 5 waktu

Mungkin dari Sahabat Dermawan banyak yang sudah mengetahui betapa istimewanya perjalanan Isra dan Mi’rajnya nabi SAW.. Bahkan keistimewaan ini juga diabadikan dalam Al-Qur’an surah Al-Isra’ (17) ayat 1 yang artinya : 

Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (Q.S. Al-Isra : 1)

Baca Juga : Keutamaan Hari Jum’at Dalam Islam

Turunnya Perintah Shalat 5 Waktu Saat Isra Mi’raj 

Isra Mi’raj merupakan peristiwa diperjalankannya nabi Muhammad SAW. dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian naik sampai langit ke 7 sampai ke Sidratul Muntaha. Kejadian Isra Mi’raj ini merupakan hadiah dari Allah SWT. karena Rasul sudah melalui ‘tahun kesedihan’. Dimana pada tahun tersebut Rasul menerima berbagai ujian dengan kehilangan paman serta istri tercintanya.

Namun, tak hanya sebagai hadiah perjalanan Isra Mi’raj Rasulullah SAW. juga sebagai pembawa perintah dari Allah SWT. tentang shalat 5 waktu. Dalam buku sirah nabawiyah yang ditulis oleh Ibnu Hisyam menjelaskan bahwa perintah shalat 5 waktu diturunkan saat Rasulullah SAW. melakukan Isra Mi’raj.

Baca Juga : Puasa Sunnah Senin Bersama Anak-Anak Asrama BNI

Dalam hadits riwayat Imam Bukhari, Rasulullah mendeskripsikan soal perintah shalat 5 waktu yang artinya : 

Lima waktu itu setara dengan lima puluh waktu. Tak akan lagi berubah keputusan-Ku.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku kembali bertemu dengan Musa. Ia menyarankan, ‘Kembalilah menemui Rabbmu’. Kujawab, ‘Aku malu pada Rabbku’.” (HR Bukhari).

Dari peristiwa ini terjelaskan betapa Rasulullah SAW. sangat menyayangi umatnya. Dan juga dapat melihat betapa dahsyatnya kekuasaan Allah SWT. hingga dapat memperjalankan hambaNya dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kemudian berlanjut hingga ke Sidratul Muntaha hanya dalam satu malam.

Memperingati Peristiwa Isra Mi’raj Dengan Perbaikan Diri

Sahabat Dermawan, sebagai bentuk rasa syukur serta sayangnya kita kepada nabi Muhammad SAW. yuk kita sama-sama hidupkan peringatan Isra Mi’raj dengan perbaikan diri. Dengan memperbaiki shalat 5 waktu kita sebagai perintah Allah SWT. sambil memperbanyak sholawat dan sedekah, kita telah sama-sama memperingati peristiwa Isra Mi’raj kali ini.

Yuk hidupkan peringatan Isra Mi’raj Rasulullah SAW dengan mengunjungi link di bawah ini : 

sedekatduajari.id

Keutamaan Hari Jum’at Dalam Islam

Sedekatduajari.id – Assalamualaikum Sahabat Dermawan, terdapat keistimewaan dan keutamaan tersendiri pada hari jum’at dalam Islam. Sebagaimana kita ketahui, hari jum’at sangatlah istimewa dari sudut pandang umat muslim. Dengan berbagai keutamaannya, kita senantiasa diperintahkan untuk menjalankan ibadah-ibadah wajib dan sunnah agar mendapatkan pahala yang berlipat.

Keutamaan Dan Keistimewaan Hari Jum'at Dalam Islam
Keutamaan Dan Keistimewaan Hari Jum’at Dalam Islam

Rasulullah SAW. menyebutkan bahwa hari jum’at adalah hari terbaik dalam satu minggu. Yang dimaksud dengan hari terbaik yaitu untuk melaksanakan amal ibadah. Namun, tidak ada hari terburuk dalam satu minggu dalam Islam. Karena pada dasarnya, setiap hari adalah waktu yang baik untuk beribadah kepada Allah SWT..

Baca Juga : Penyaluran Bantuan Pangan Untuk Yatim Dhuafa

Keutamaan Hari Jum’at Dalam Islam 

Hari jum’at merupakan hari yang istimewa dalam Islam, bahkan disebut sebagai rajanya hari lantaran keistimewaan serta keutamaannya. Berikut ini adalah beberapa keutamaan hari jum’at dalam Islam : 

  • Disyariatkan shalat Jum’at

Pada hari jum’at terdapat satu ibadah khusus dalam seminggu yaitu Shalat Jum’at. Perintah melaksanakan shalat jum’at tertera dalam Al-Qur’an surah Al-Jumuah ayat 9 yang artinya : 

Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui…” (Q.S. Al-Jumuah : 9)

Baca Juga : Puasa Sunnah Senin Bersama Anak-Anak Asrama BNI

  • Hari yang mustajab untuk berdoa

Keutamaan hari jum’at selanjutnya ialah hari yang paling mustajab untuk berdoa. Sebagai seorang muslim pastinya kita senantiasa berdoa kepada Allah SWT. Dan diantara waktu-waktu yang tepat untuk berdoa adalah pada hari jum’at. Hal ini berdasarkan sabda nabi Muhammad SAW. yang menjelaskan tentang waktu mustajabnya doa. 

Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membicarakan mengenai hari Jumat lalu ia bersabda, Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut.” (HR. Bukhari no. 935 dan Muslim no. 852, dari sahabat Abu Hurairah).

  • Mendapatkan pahala yang berlipat ganda

Dalam hadits nabi SAW. juga dijelaskan bahwa melaksanakan ibadah dan berbagi pada hari jum’at akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Karena nya anjuran memperbanyak sholawat dan bersedekah pada hari jum’at sangat sering kita dengarkan.

  • Menjadi hari raya umat muslim
  • Waktu terbaik untuk akad nikah
  • Orang yang wafat di hari jum’at akan terlindung dari siksa kubur
  • Hari penciptaan semua makhluk di dunia

Yang demikian itulah beberapa keistimewaan dan keutamaan hari jum’at dalam Islam. Sebagai seorang muslim, yuk kita senantiasa hidupkan hari jum’at ini dengan kegiatan yang bermanfaat. Dengan memperbanyak sholawat serta sedekah, sudah menjadi langkah awal bagi kita untuk menghidupkan hari jum’at ini.

Hidupkan Hari Jum’at Sebagai Hari Raya Dengan Sedekah

Dengan bersedekah dan perbanyak sholawat kepada nabi SAW. kita telah menjadi orang yang akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Juga mengamalkan sunnah dan menghidupkan hari jum’at sebagai hari raya bagi umat muslim.

Berbagi manfaat dan kebaikan di Jum’at Berkah dengan mengunjungi link di bawah ini : 

sedekatduajari.id

Ibadah Utama Untuk Dilakukan Di Bulan Ramadhan

Sedekatduajari.id – Assalamualaikum Sahabat Dermawan, salah satu kemuliaan dan keutamaan bulan Ramadhan adalah berlipat gandanya pahala dari setiap ibadah. Hal ini tertera dalam hadits nabi SAW. yang artinya : 

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat…” (H.R. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151). Dari sini kita bisa mengetahui bahwa melaksanakan ibadah rutin pun menjadi sangat mulia untuk dilakukan pada bulan suci Ramadhan.

Ibadah-Ibadah Harian Yang Utama Dilakukan Pada Bulan Ramadhan

Berikut ini beberapa ibadah harian yang bisa kita lakukan sehari-hari selama bulan Ramadhan : 

  • Puasa
  • Tadarus Al-Qur’an
  • Perbanyak sedekah
  • Shalat berjamaah
  • Shalat tahajud
  • Membayar zakat dan fidyah
  • Menolong orang lain yang membutuhkan

Dan masih banyak lainnya kegiatan yang bernilai ibadah di luar bulan suci akan berlipat ganda pahalanya di sisi Allah SWT. Tentunya setiap kegiatan diatas kita niatkan ikhlas karena mengharapkan ridho dari Allah SWT. agar setiap kegiatan kita bernilai ibadah.

Baca Juga : 62 Hari Menuju Ramadhan, Persiapkan Diri Agar Ibadah Maksimal

Karena bulan suci menjadi momen setahun sekali, maka kita sebagai muslim harus memanfaatkannya dengan semaksimal mungkin. Untuk dapat melaksanakan ibadah di bulan suci secara maksimal, kita perlu mempersiapkan diri. Banyak hal yang perlu kita persiapkan, khususnya kesiapan mental dan fisik serta iman.

Dengan memperbanyak amal ibadah serta melaksanakannya dengan maksimal dan niat yang ikhlas, insya allah kita akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Dan semoga dengan amal ibadah yang kita laksanakan kita mendapatkan ridho Allah SWT. dan mencapai derajat ketaqwaan. Aamiin.

Baca Juga : Kegiatan Budidaya Anggur Bersama Asrama Kemanggisan

Tunaikan Zakat Dan Bantu Lebih Banyak Orang Yang Membutuhkan

Ayo terus lakukan kebaikan, dengan terus menunaikan kewajiban dari sebagian penghasilan kita. Semoga yang kita berikan bisa menjadi jalan pembersih jiwa dan pemberkah harta kita. Aamiin.

Yuk #SahabatDermawan kita dukung selalu kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya dengan kunjungi dan Berbagi Kebaikan melalui

Sedekatduajari.id

Memperingati Hari Pahlawan Indonesia

Zakat Pemberdayaan – Alhamdulillah, kembali kita temui salah satu hari yang menyejarah bagi kita bangsa Indonesia yaitu Hari Pahlawan. Hari ini, 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan Nasional Indonesia.

Hari ini adalah untuk mengenang kembali jasa dan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Salah satu yang paling menyejarah adalah pada peristiwa heroik di Surabaya tahun 1945. Alhamdulillah hingga kini kita dapat merasakan kemerdekaan dan kedamaian, tiada lain semua itu atas izin Allah SWT. dan perjuangan para pahlawan kala itu.

Hari Pahlawan sekiranya tidak hanya sekedar diingat setiap tanggal 10 November, namun lebih dari pada itu bagaimana menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi sekarang untuk mengisi kemerdekaan. Dalam hal ini, Griya Yatim & Dhuafa berusaha mengisi kemerdekaan dengan membantu sesama yang membutuhkan.

Dilansir dari kemensos.go.id, tema Hari Pahlawan tahun ini adalah “PAHLAWANKU TELADANKU”. Maksud dan tujuan memperingati Hari Pahlawan adalah untuk mengenang dan menghormati perjuangan para pahlawan dan pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan.

Sahabat Dermawan, sebagai warga negara Indonesia kita harus terus mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ini dengan cara yang positif dan bermanfaat sebagai bentuk meneladani para pahlawan kita. Karena Pahlawan adalah mereka yang melanjutkan, mengisi dan berbuat kebaikan untuk kebaikan negeri dan sesama.

Isra Mi’raj Perjalanan Spiritual Nabi ﷺ Di Tahun Kesedihan

 

 

Donasiberkah.id – Ketika itu, tahun sepuluh kenabian, Rasulullah ﷺ mendapatkan berbagai peristiwa yang menyedihkan. Sehingga tahun itu disebut ammul huzn (tahun kesedihan).

Nabi ditinggal oleh orang-orang kesayangannya yang memberikan pengaruh besar bagi  sepak terjang perjuanagan dakwah Nabi ﷺ.

Di sisi lain, ujian dakwah Rasulullah semakin besar dan sulit, pintu-pintu dakwah semakin tertutup di kota Mekah.

Abu Thalib adalah paman Nabi yang sampai akhir hayatnya tidak mau mengucapkan syahadat, mati dalam keadaan musyrik. Nabi sangat terpukul, sebab Nabi begitu mencintainya, dalam pemeliharannya Nabi diasuh sejak usia 8 tahun.

Menyusul Khadijah binti Khuwalid menutup usia, tak ada yang tidak tahu peran besar khadijah, ia adalah istri sekaligus ibu bagi umat Islam saat itu. Sejak Nabi Muhammad ﷺ mendapat wahyu dan perintah berdakwah, Khadijah lah yang menemani untuk memberikan ketenangan juga semangat kepada Nabi.

Bahkan ia pun turut membesarkan Islam dengan harta, jiwa, dan ilmunya. Betapa Nabi sangat mencintainya dan begitu terpukul saat kehilangan Khadijah.

Di tengah-tengah tahun kesedihan tersebut, Rasulullah ﷺ mendapat hadiah suatu mukjizat dari Allah ﷻ untuk melakukan perjalanan Isra Mi’raj.

Isra Mi’raj adalah perjalanan Rasulullah ﷺ dalam satu malam dan diabadikan dalam Q.S. Al-Isra. Rasulullah mengalami perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, dilanjut ke langit ke-7 dengan kendaraan super cepat bernama buraq.

Selama perjalanan tersebut, Rasulullah ﷺ ditunjukkan berbagai kebesaran Allah Subhanahu Wata’ala. napak tilas perjalanan para Nabi dan Rasul sebelumnya, dipertemukan dengan para Nabi dan Rasul sebelumnya, juga melihat bagaimana keadaan surga dan neraka.

Tidak ada satu riwayat yang komplit menceritakan semua peristiwa secara terperinci, tetapi bertebaran dalam beberapa riwayat. Namun, kita cukupkan di sini sebuah riwayat yang shahih, yang disepakati oleh Imam Bukhari dan Muslim, yang kami nilai paling mencakup banyak peristiwa walaupun tidak seluruhnya.

Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu menceritakan: Suatu kali Abu Dzar Radhiyallahu Anhu menyampaikan sebuah hadits bahwasanya Rasulullah ﷺ berkata:

“Suatu ketika atap tempat tinggalku di Makkah terbuka lalu turunlah Jibril Alaihissallam. Dia membelah dadaku dan mencucinya dengan air Zamzam. Kemudian dia membawa sebuah mangkuk besar dari emas, penuh dengan hikmah dan iman lalu menumpahkannya ke dalam dadaku. Setelah itu, dia menutupnya kembali.

Lalu dibawakan ke hadapanku seekor Buraq, lebih besar daripada keledai tetapi lebih kecil daripada bagal (peranakan kuda dengan keledai). Dia (buraq tersebut) melangkahkan kakinya sejauh mata memandang. Aku mengendarainya hingga tiba di Baitul Maqdis. Kemudian aku menambatkannya di tempat para nabi menambatkan kendaraan mereka. Aku memasuki masjid dan shalat dua raka’at. Setelah selesai, aku keluar. Tiba-tiba, Jibril Alaihissallam datang membawa semangkuk susu dan semangkuk khamar. Aku memilih susu. Jibril Alaihissallam berkata, “Engkau telah memilih fitrah.”

Kemudian dia menarik tanganku dan membawaku naik ke langit dunia. Ketika sampai di langit dunia, Jibril Alaihissallam berkata kepada penjaganya, “Bukalah!” Penjaga itu berkata, “Siapa ini?” “Jibril.” Penjaga itu bertanya lagi, “Siapa yang bersamamu?” Jibril Alaihissallam menjawab, “Muhammad ﷺ.” Penjaga itu bertanya lagi, “Apakah dia sudah diutus?” Kata Jibril Alaihissallam, “Ya.”

citra eterial langit - night sky potret stok, foto, & gambar bebas royalti

Setelah pintu itu dibuka, kami naik ke langit dunia dan di sana telah ada seseorang yang sedang duduk. Di sebelah kanan dan kirinya ada bayangan sosok hitam-hitam. Jika menoleh ke kanan, dia tertawa, tetapi jika menengok ke kiri, dia menangis. Kemudian dia berkata, “Selamat datang nabi yang shalih dan putra yang shalih.”

Aku bertanya kepada Jibril Alaihissallam, “Siapa dia?” Jibril Alaihissallam menjawab, “Dia Adam. Adapun yang di sebelah kanan dan kirinya itu adalah roh anak-anak cucunya. Yang di sebelah kanan adalah ahlul jannah (penduduk surga), sedangkan yang di sebelah kiri adalah penduduk neraka. Kalau dia melihat ke kanan dia tertawa dan bila melihat ke kiri dia menangis.”

Nabi ﷺ naik melewati langit demi langit, bertemu dengan sejumlah nabi ’alaihimushshalatu wassalam. Di langit ke-2, beliau bertemu dengan Nabi Yahya Alaihissallam dan Isa Alaihissallam, di langit ke-3 dengan Nabi Yusuf Alaihissallam, di langit ke-4 dengan Nabi Idris Alaihissallam, di langit ke-5 dengan Nabi Harun Alaihissallam, dan di langit ke-6 dengan Nabi Musa Alaihissallam. Di langit ke-7, Nabi ﷺ bertemu dengan Nabi Ibrahim Alaihissallam yang bersandar di Baitul Ma’mur yang setiap harinya sekitar 70 ribu malaikat memasukinya. Bila mereka keluar darinya, maka tidak akan masuk lagi selamanya.

Setelah itu beliau dibawa ke Sidratul Muntaha yang tak satu pun makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala dapat menerangkan keindahannya. Sesampainya di Sidratul Muntaha, Allah Subhanahu wa Ta’ala mewahyukan kepada Rasulullah ﷺ apa yang Dia kehendaki. Kemudian menetapkan kewajiban shalat lima puluh kali sehari semalam.

Setelah menerima perintah ini, beliau kembali turun. Di langit ke-6, beliau bertemu dengan Nabi Musa Alaihissallam. Nabi Musa Alaihissallam dan bertanya, “Apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan atas umatmu?” Nabi ﷺ mengatakan, “Lima puluh kali shalat.” Nabi Musa Alaihissallam menyarankan, “Kembalilah, mintalah keringanan! Karena umatmu tidak akan sanggup. Aku sudah pernah menguji Bani Israil.”

Nabi Muhammad ﷺ kembali menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala dan meminta keringanan hingga beberapa kali. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan, “Wahai Muhammad. Itulah lima shalat fardhu sehari semalam, masing-masing shalat pahalanya sepuluh kali lipat, maka sama dengan lima puluh kali shalat. Siapa yang berniat mengerjakan kebaikan namun tidak mengerjakannya, ditulis untuknya satu kebaikan. Bila dia kerjakan, ditulis untuknya sepuluh kebaikan. Sebaliknya, siapa yang berniat mengerjakan kejelekan dan tidak dikerjakannya, maka tidak dicatat. Bila dia kerjakan maka ditulis satu kejelekan.”

“Demikian sekelumit kisah isra‘ mi’raj Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Selengkapnya tentu dapat dirujuk dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim serta kitab-kitab hadits lainnya,”

Mengenal Arti Kedewasaan

Donasiberkah.id – Menghadapi usia tua adalah keniscayaan. Tetapi, menjadi sosok yang dewasa adalah pilihan.

Tak sedikit orang yang mapan dari segi umur, tapi belum memiliki kepribadian yang matang. Usia memang bukan jaminan dan tolok ukur kedewasaan seseorang. Tak mudah menjadi dewasa. Butuh proses panjang dan tahapan. Apa dan bagaimana kedewasaan itu telah dikupas dalam deretan buku motivasi ataupun psikologi.

Prof Ahmad Hasan dalam artikelnya yang berjudul “Samat ar Rajulah fi al- Islam” mengatakan, sedikit sekali para penulis ataupun peneliti yang mencoba membahasnya dari perspektif Islam. Dalam makalahnya itu, ia berupaya menjabarkan pemaknaan kedewasaan dan kriterianya menurut kacamata Islam. Seperti apakah pembacaannya atas kedewasaan?

Menurut dia, rajulah atau kedewasaan bukan identitas yang berdiri sendiri, tetapi merupakan sifat yang bisa dimiliki oleh siapa pun, baik laki-laki maupun perempuan. Kata rajul dalam Al-Quran memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Adakalanya, bermakna laki-laki sesuai dengan arti dasarnya. Ini seperti ayat 7 dan 12 surah an-Nisa’.

Kadang pula, kata rajulah yang di maksudkan itu berarti sifat-sifat bagi sosok pribadi yang dewasa dan matang. Sebut saja ayat ke-109 surah Yusuf. Kata rijal itu merupakan representasi sebuah kesempurnaan dan kekuatan yang dimiliki oleh seorang pria. Sifat para pembesar yang memegang tampuk risalah dan menyerahkan hidup mereka untuk menyampaikan wahyu. Ini seperti ayat 23 Surah al-Ahzab.

Pada intinya, kata Prof Hasan, mereka yang menelusuri definisi rajulah atau kedewasaan dalam Al-Quran dan sunnah akan mendapati satu kesimpulan, yaitu orang yang laik menyandang sifat dewasa baik dari golongan Adam atau Hawa ialah mereka yang hidup taat dan mengimplementasikan taqwa dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga : Teladan Rasulullah ﷺ dalam Mendidik Anak

Ini terdapat di surah al-Hujurat ayat 13. Hadits Abu Hurairah juga menyebut demikian. Sebaik-baik manusia ialah mereka yang bertakwa. Ini berarti, takwa dalam pemaknaan yang luas bisa dijadikan sebagai tolok ukur kedewasaan seseorang.

Kematangan emosi 

Alzheimer's Alzheimer’s memory loss due to Dementia and brain disease with the abstract medical icon of a human head and neurology research as a 3D illustration. emotional maturity stock pictures, royalty-free photos & images

Atas dasar inilah, Prof Hasan mengatakan, hakikat kedewasaan seseorang adalah kematangan emosional yang tercermin dalam setiap perbuatannya. Dewasa bukan proses rekayasa, melainkan hasil capaian dari rentetan tahapan.

Ini penting. Acapkali, seseorang memaksakan diri ingin menunjukkan kepada orang lain bahwa ia telah dewasa. Padahal, pada saat bersamaan, justru tindakannya itu merusak esensi kedewasaan.

Ia mencontohkan, kedewasaan bukan berarti egoisme dalam diri. Proses pencarian seseorang terkadang menghentikannya dalam satu titik bahwa inilah jati diri yang sebenarnya. Terkadang malah memaksakan orang lain agar mengikuti keinginan dan pola pikirnya. Sikap seperti ini tidak benar.

Bukan termasuk dewasa jika ia bersifat keras kepala dan angkuh, sekalipun ia dalam posisi salah. Kedewasaan bukan berarti tidak berani menarik ucapan, keputusan, dan prinsipnya saat ia keliru.

Screaming Man Image is placed on separate layer. Background easy to remove if needed. angry stock illustrations

Bersikap keras bukan pula cermin dewasa. Dewasa tidak mesti jauh dari sikap lembut. Justru kedewasaan muncul dari sikap arif dan bijaksana. Menghadapi masalah apa pun dan saat berinteraksi dengan siapa pun. Apalagi, mengukur kedewasaan dari keberanian merokok. “Jelas salah kaprah,” katanya. Karena itu, kedewasaan bukan suatu kamuflase, melainkan buah dari kematangan spiritual dan mental seseorang.

Maukah sahabat jadi bagian dari pensejahtera anak-anak yatim dan dhuafa? Yuk tunaikan zakat, infaq-sedekah maupun wakaf di link kebaikan di bawah ini:

Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Khutbah Berlansung

 

Donasiberkah.id – Shalat Jumat merupakan kewajiban bagi tiap Muslim khususnya kaum laki-laki yang sudah akil balig dan tidak sedang dalam perjalanan atau musafir.

Muslim dianjurkan untuk bersegera mendatangi masjid untuk melaksanakan sholat Jumat. Mereka juga diperintahkan untuk menghentikan sementara jual beli dan meninggalkan urusan duniawi jika seruan sholat Jumat sudah dikumandangkan. Allah SWT berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan salat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (QS. Al Jumuah:9).

Selain anjuran bersegera ke masjid untuk menunaikan shalat Jumat, ada beberapa larangan yang dilakukan saat sedang mendengarkan khutbah Jum’at. Berikut beberapa pelanggaran yang sering dilakukan kaum muslimin ketika jumatan.

1. Berbicara saat khatib sedang khutbah

Kelas XI: Khutbah, Tabligh, Dakwah - Cuma Berbagi

Khotbah merupakan rangkaian salat Jumat yang harus ada dan didengarkan dengan seksama. Namun, pada kenyataannya masih sering kita jumpai ada beberapa jemaah yang saling berbicara padahal khotbah sedang berlangsung.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Apabila engkau berkata kepada temanmu dan imam sedang berkhotbah pada hari Jumat, ‘diamlah’. Sesungguhnya engkau telah melakukan kesia-siaan,” (HR. Bukhari & Muslim).

الَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ رَحِمَهُ اللَّهُ: حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَير، عَنْ مُجَالِدٍ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “مَنْ تَكَلَّمَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ، فَهُوَ كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا، وَالَّذِي يَقُولُ لَهُ “أنصت”، ليس له جمعة

Imam Ahmad rahimahullah mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Namir, dari Mujalid, dari Asy-Syabi, dari Ibnu Abbas yang telah mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda: Barang siapa yang berbicara pada hari Jumat, padahal imam sedang berkhotbah, maka perumpamaannya sama dengan keledai yang memikul kitab-kitab yang tebal. Dan orang yang berkata kepadanya, “Diamlah!” Maka tiada (pahala) Jumat baginya.

Diriwayatkan juga oleh Muslim, Ahmad, Malik, Abu Dawud dan an-Nasai dengan redaksi masing-masing) Karena perkataan sia-sia semestinya tidak keluar dari mulut seorang muslim, apa lagi saat ibadah Jumat seperti ini. Karena khutbah Jumat itu setara dengan dua rokaat. Jadi jika lalai dari mendengarkannya, maka seakan kita lalai dari dua reka’at shalat kita.

2. Bermain HP

Main HP Ketika Khutbah – Thayyibah

Lantas bagaimana dengan hukum main handphone (HP) saat khutbah Jumat berlangsung?

Pendapat pertama, Imam Hanafi, Maliki, Hambali dan Auza’I mengatakan bahwa wajib hukumnya mendegarkan khutbah Jumat. Pendapat ini juga pendapat sahabat Utsman bin Affan, Abdullah bin Umar dan Ibnu Mas’ud.

Mereka bersikeras mengatakan ini, mengingat pentingnya mendengarkan khutbah, sehingga Imam Abu Hanifah mengatakan: “Semua hal yang diharamkan ketika sholat, haram juga dilakukan ketika sedang mendengarkan khutbah”.

Semisal makan, minum, ngobrol, bertasbih, menjawab salam, bercanda. Apalagi sampai main-main dengan HP . Jika bertasbih saja mereka menganggap hal ini tidak boleh dilakukan ketika khutbah, apa lagi untuk perkara HP.

Allah Subhanahu Wata’ala:

وإذا قرئ القرآن فاستمعوا له وأنصتوا لعلكم ترحمون

“Dan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”. (Qs. Al-A’rof 7 ayat 204).

Sudah bisa dipastikan bahwa dalam khutbah Jumat itu pasti ada ayat Alquran, karena itu tidak layak bagi jama’ah untuk main-main ketika khotib sedang berkhutbah. Hadits Nabi Muhammad ﷺ :

إذا قلت لصاحبك يوم الجمعة أنصت والإمام يخطب فقد لغوت

Artinya: “Jika engkau berkata kepada temanmu pada hari jum’at, ‘diam dan perhatikanlah’, sedangkan imam sedang berkhutbah, maka engkau telah berbuat sia-sia.” (HR. Al-Bukhari).

Baca Juga : Ada Pasar Surga di Hari Jumat  Ini Kabar Rasulullah ﷺ

3. Melangkahi Pundak Orang Lain

Significance of Jumu'ah khutbah in Islam | Print Version

 

Larangan ini ditujukan bagi orang yang terlambat datang ke masjid saat khatib sedang berkhutbah lalu melihat ada celah di shaf dan berupaya melewati pundak orang lain untuk menempati celah yang kosong tersebut.

عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَخَطَّى رِقَابَ النَّاسِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ اتُّخِذَ جِسْرًا إِلَى جَهَنَّمَ

“Barangsiapa di hari jum’at melangkahi pundak orang lain, maka akan dibuatkan baginya jembatan ke jahannam”. (HR. ibnumajah).

 

Namun, jika melewati pundak orang lain sebelum khatib naik mimbar untuk khutbah maka dibolehkan.

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَجُلًا دَخَلَ الْمَسْجِدَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ فَجَعَلَ يَتَخَطَّى النَّاسَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اجْلِسْ فَقَدْ آذَيْتَ وَآنَيْتَ

dari Jabir bin Abdullah berkata, “Seorang laki-laki masuk masjid pada hari jum’at sementara Rasulullah ﷺ berkhutbah. Laki-laki itu melangkahi orang-orang hingga Rasulullah ﷺ bersabda: “Duduk! Sungguh engkau telah terlambat dan menyakiti (orang lain). “

4. Duduk sambil memeluk lutut ‘Ihtiba’

Jangan Duduk Sambil Memeluk Lutut

Rasulullah ﷺ bersabda:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنِ الْحُبْوَةِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالإِمَامُ يَخْطُبُ

Artinya: “Rasulullah ﷺ melarang dari duduk dengan memeluk lutut pada saat imam sedang berkhutbah.” (HR. Tirmidzi dan Abu Daud).

Imam Nawawi mengatakan larangan duduk memeluk lutut saat mendengarkan khutbah agar tetap terjaga dan tidak tidur. Wallahu A’lam Bishshawab.

Maukah sahabat jadi bagian dari pensejahtera anak-anak yatim dan dhuafa? Yuk tunaikan zakat, infaq-sedekah maupun wakaf di link kebaikan di bawah ini:

 

 

 

Teladan Rasulullah ﷺ dalam Mendidik Anak

Donasiberkah.id – Empat belas abad silam, Rasulullah telah mengingatkan kita untuk selalu berlaku lembut dan penuh kasih sayang kepada anak-anak. Abu Hurairah menuturkan, 

“Sesungguhnya, Al-Aqrak bin Haabis pernah melihat Nabi memeluk Hasan.”

“Al-Aqrak lalu berkata, ‘Sungguh, aku memiliki 10 orang anak, tetapi tak pernah seorang pun dari mereka yang kupeluk.’

 Lantas, Rasulullah ﷺ bersabda, 

‘Sesungguhnya, barangsiapa yang tidak menyayangi, niscaya dia tidak akan disayangi'” 

(HR Bukhari-Muslim).

anak muslim belajar bagaimana membuat dua kepada allah - muslim kids potret stok, foto, & gambar bebas royalti

Mendidik dan membesarkan anak memiliki seni tersendiri. Kita sebagai orang tua dituntut untuk memiliki stabilitas emosi dalam membesarkan dan mendidik anak-anak.

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman, yang artinya, “Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar” (QS. Al-Anfal: 28).

Kunci pertama mendidik anak adalah kelapangan dada, dan kesabaran menjadi dasar selanjutnya ketika mendidik makhluk polos yang menjadi darah daging kita itu. Lalu, keyakinan bahwa semata-mata mendidik anak adalah sebagian kewajiban mengabdi kita kepada Allah SWT.

little Muslim cute girls

Firman Allah dalam Alquran surah al-Munaafiqun ayat 9, artinya, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.”

Cobalah kita lihat contoh konkret dari Nabi Muhammad ketika mendidik anak-anaknya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Jika Fatimah datang mengunjungi ayahnya, Rasulullah bangkit berdiri menyambut dan memberikan ciuman kepada putrinya itu, lalu dipersilakan duduk di sebelah beliau.

ibadah keluarga muslim selama ramadhan - muslim parents potret stok, foto, & gambar bebas royalti

Begitupun kalau Nabi datang mengunjunginya, Fatimah bangkit menyambut ayahnya, diciuminya dengan penuh kasih sayang, seraya dipersilakan ayahnya duduk di sebelahnya.

Anak adalah bagian dari jiwa dan kehidupan kita, sehingga mendidiknya dengan benar dan penuh kasih sayang menjadi kewajiban kita kepadanya. 

Jika pendidikan anak yang dinaungi cinta kasih dan niat ibadah kepada Allah bisa kita mulai dari keluarga kita, maka insya Allah masyarakat kita kelak akan menjadi masyarakat yang bermoral tinggi dan penuh kasih sayang ketika berinteraksi satu sama lain.

Maukah sahabat jadi bagian dari pensejahtera anak-anak yatim dan dhuafa? Yuk tunaikan zakat, infaq-sedekah maupun wakaf di link kebaikan di bawah ini:

Kasih Sayang Rasulullah Kepada Anak Yatim 

 

Donasibrkah.id – Rasulullah sangat menyayangi anak-anak yatim. Berikut saya nukilkan sebuah kisah yang insya Allah dapat menggugah kesadaran batin kita.

Ketika Ja’far bin Abu Thalib gugur dalam Mut’ah, Nabi sangat sedih. Beliau segera datang ke rumah Ja’far dan menjumpai istrinya.

A narrow street in a traditional Arab mud brick village, Al Majmaah, Saudi Arabia The restored streets in the Munikh Castle suburbs old house arabic stock pictures, royalty-free photos & images

Asma bin Umais yang sedang membuat roti, memandikan anak-anak dan memakaikan bajunya.

Asma menuturkan: Ketika Rasulullah menemui kami, aku mendapatkan wajah beliau sangat sedih. Maka timbullah perasaan takut pada diriku, akan tetapi aku tidak berani untuk menanyakannya.

 

Kemudian beliau bersabda, “Suruhlah anak-anak Ja’far kemari. Aku akan mendoakannya,” 

Maka bergegaslah mereka mendekat kepada Rasulullah dan bercengkerama dengan beliau. Rasulullah merangkul mereka, mencium, serta berlinang air matanya. Maka aku berkata, “Wahai Rasulullah , apa yang menjadikan engkau menangis? Apakah ada sesuatu yang menimpa Ja’far?.”

Memuliakan Anak Yatim | Republika Online

Beliau menjawab, “Ya, dia telah gugur sebagai syahid pada hari ini.” Sesaat hilanglah keceriaan yang terdapat pada wajah-wajah mereka, tatkala mendengar tangisan ibunya.

Kemudian Nabi Muhammad kembali kepada keluarganya dan beliau bersabda,

“Janganlah kalian melupakan keluarga Ja’far, buatlah makanan untuk mereka karena sesungguhnya mereka sedang sibuk menghadapi musibah kematian Ja’far.”

Rasulullah bersabda:

“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau, serta agak merenggangkan keduanya.” (HR. Bukhari).

Setangkup roti, meski remah-remahnya buat anak-anak yatim bermata teduh adalah lilin ditengah kegelapan dan kemiskinan, tanpa seseorang yang menjadi sandaran hidupnya mereka akan kelaparan dan berada pada semua keterbatasan. 

Whole wheat bread on wooden plate Whole wheat bread on wooden plate bread stock pictures, royalty-free photos & images

Sungguh, Rasulullah yang amat kita cintai telah mencotohkan kepada kita bahwa mengasuh dan merawat anak-anak yatim betapa amat mulia dan ladang pahala tak bekeputusan kelak bagi kita.

Baca Juga : Kisah Muwaffaq – Pahala Membantu Tetangga dan Anak Yatim

Keutamaan yang bisa didapat dengan menyantuni anak yatim adalah memperoleh kedekatan dengan Rasulullah di surga sedekat antara jari telunjuk dengan jari tengah.

Little boy praying alongside his father during Ramadan Little boy praying alongside his father during Ramadan arabic kid stock pictures, royalty-free photos & images

Selain itu, dengan memelihara dengan baik anak-anak yatim akan melembutkan hati kita yang hakikatnya sekeras batu. Hati yang lembut akan membuat kita mengambil jarak dari kondisi yang melingkupi, menajamkan nurani dan pikiran, bahwa di sekitar kita banyak orang yang membutuhkan uluran tangan.

Baca Juga : Keutamaan Menyayangi dan Menyantuni Anak Yatim dalam Islam

Mari ulurkan tangan sahabat kepada ratusan anak-anak yatim dan dhuafa di Griya Yatim dan Dhuafa dengan berdonasi di link kebaikan di bawah ini : 

  

Keutamaan Menyayangi dan Menyantuni Anak Yatim dalam Islam

Donasiberkah.id- Anak yatim menjadi salah satu perhatian kita. Ada banyak manfaat dan keutamaan menyayangi anak yatim yang mendatangkan banyak sekali manfaat untuk kehidupan kita.

Kata yatim disebutkan sebanyak 23 kali dalam Al-Qur’an yaitu 8 dalam bentuk tunggal, 14 dalam bentuk jamak dan 1 dalam bentuk dua (mutsanna).

Anak yatim adalah anak yang ditinggal meninggal ayahnya ketika belum dewasa. Sedangkan jika yang meninggal ibunya, anak tersebut disebut piatu.

Al-Qur’an secara tegas mengatakan anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara dan diperhatikan. Allah berfirman dalam hadist keutamaan menyayangi anak yatim:

“Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakan lah “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik,” (QS. Al-Baqarah 2 Ayat: 220).

Disebut yatim jika anak tersebut belum baligh. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Tidak lagi disebut yatim anak yang sudah bermimpi (baligh).” (HR. Abu Daud dari Ali bin Abi Thalib).

Dikutip dalam buku berjudul ‘Dahsyatnya Doa Anak Yatim’ oleh M. Khalilurrahman Al Mahfani tentang keutamaan mencintai anak yatim:

1. Meraih Peluang Menjadi Teman Rasulullah ﷺ di Surga

Can I get a universe in Jannah and totally change everything in Jannah if I  get there? - Quora

Orang yang memelihara anak yatim akan masuk surga, berdekatan dengan Rasulullah ﷺ seperti dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah.

“Saya dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d).

2. Pengasuh Anak Yatim Dijamin Masuk Surga

7 Fakta Surga Menurut Al-Quran - purnawarta

Kalaupun pemelihara anak yatim tidak dapat menjadi teman Rasulullah di surga karena mungkin tidak memenuhi persyaratan ideal, ia akan tetap dijamin masuk surga.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas). 

3. Mendapat Predikat Abror (Golongan Taat Kepada Allah)

Doa Nabi Sulaiman dalam Al Quran versi Arab dan Latin

Keutamaan menyantuni anak yatim dan memberi makan anak yatim dan orang miskin merupakan tanda orang-orang yang abror.

“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 5-6).

4. Memperoleh Pertolongan dari Allah

Tali Coklat Kusut Dan Dibentuk Menjadi Bentuk Hati Pada Rel Kayu Coklat

Menolong anak-anak yatim dalam berbagai bentuk kepedulian nyata merupakan ibadah yang akan mendatangkan pertolongan Allah.

“Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah).

5. Menghindarkan dari Siksa Akhirat

Foto API Unggun

Memelihara atau mengasuh anak yatim adalah kewajiban yang tgas-tegas Allah perintahkan melalui ayat-Nya dan sabda rasul-Nya. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa Allah SWT berfirman:

“Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya. (HR. Thabrani dari Abu Hurairah).

6.  Amal Jariyah Hingga Akhirat

Wooden Path wallpaper | 1600x1200 | #8474

Manfaat menyayangi anak yatim salah satunya adalah investasi amal di akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Jika manusia mati maka terputus lah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

7. Menggapai Keberuntungan dan Menjadi yang Terbaik

Tampilan Jarak Dekat Dari Bunga Kosmos

Keutamaan menyantuni anak yatim merupakan salah satu bentuk ibadah sosial dalam rangka amar makruf (mengajak kebaikan) dan nahi mungkar (melarang berbuat maksiat). Perhatikan sabda Rasulullah ﷺ berikut ini:

“Siapa saja yang menyeru kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya itu.” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud dari Abu Mas’ud).

Setiap anak tidak bisa memilih dilahirkan dalam seperti kondisi apa. Tidak ada yang bisa meminta untuk dilahirkan dengan kondisi orang tua lengkap atau justru tanpa orang tua.

Dengan memuliakan anak yatim setidaknya kita akan mendapat tujuh keutamaan besar, antara lain dekat dengan Rasulullah di surga, melunakkan hati yang keras, terpenuhinya kebutuhan hidup, dan memperoleh perlindungan di hari kiamat.

Maukah sahabat jadi bagian dari pensejahtera anak-anak yatim dan dhuafa? Yuk tunaikan zakat, infaq-sedekah maupun wakaf di link kebaikan di bawah ini:

English EN Indonesian ID