[caption id="attachment_12603" align="aligncenter" width="503"] Ayo Bantu Ibu Hayanih dan Dua Anak Yatimnya[/caption]
Donasiberkah - “Kasih sayang ibu sepanjang masa” Peribahasa itu tepat disematkan untuk seorang Janda Dhuafa bernama Ibu Hayanih (40 th). Di tengah segala keterbatasannya dalam menjalani hidup dan penyakit batu ginjal yang ia derita. Ia tetap berjuang demi bisa menghidupi kedua anaknya yang yatim. inilah artikel ayo bantu hayanih dan dua anak yatimnya, yuk kita simak.
# Tetap Berjuang Meski Kesakitan
Ibu Hayanih seorang janda dhuafa yang tinggal di sebuah gubuk terpal yang sangat sederhana beralaskan tanah di daerah Ciseeng, Bogor. Suami tercintanya telah meninggal dunia 5 tahun yang lalu dikarenakan penyakit angin duduk. Sejak saat itu, ibu Hayanih berjuang seorang diri menghidupi dua anak yatimnya, yakni Sahrul Aditia (10 th) dan Muhammad Ramadhan (1 th).
Baca Juga : Bantu Perjuangan Kakek Nenek Mencari Nafkah
“Waktu saya ingin mengobati penyakit batu ginjal saya, ternyata anak saya Sahrul mengalami usus buntu. Akhirnya saya mengalah supaya Sahrul lebih dulu diobati, dan sampai sekarang batu ginjal saya masih ada dan sudah mulai membesar” Lirih Ibu Hayanih.
#Kehidupan Yang Serba Susah
Sambil menahan sakit yang ia derita, ia tetap berjuang demi bisa menghidupi kedua anak yatimnya. Segala macam usaha ia coba, mulai dari menjadi pemulung, sampai menjadi kuli gosok dengan penghasilan yang tak menentu. Namun, semua itu tetap tidak bisa menutupi kebutuhan hidup dirinya beserta dua anak yatimnya. Terlebih ia masih memiliki anak balita yang memerlukan susu dan asupan nutrisi & gizi.
[caption id="attachment_12604" align="aligncenter" width="300"] Ayo Bantu Ibu Hayanih dan Dua Anak Yatimnya[/caption]Sampai pada akhirnya, ia beserta kedua anak yatimnya di usir dari kontrakan yang ia tempati karena sudah menunggak selama 3 bulan lamanya. Anak pertamanya Sahrul, pun terpaksa harus putus sekolah karena Ibunya tak sanggup untuk membiayai sekolah sang anak.
Sambil menahan lapar, Ibu Hayanih mencari tempat berteduh yang dapat mereka tinggali. Kemudian ia dipinjami sepetak tanah oleh warga untuk ia bangun sebagai tempatnya beserta dua anak yatimnya tinggal.
#Tetap Tabah Menjalani Kehidupan
Dengan bermodal pinjaman uang dari bank keliling, ia mulai membangun gubuk terpal yang sangat sederhana untuk dapat ia tinggali, sisanya digunakan sebagai modal untuknya berjualan. Terkadang kegiatan pemulung pun masih kerap ia kerjakan demi menambah penghasilan untuk membeli makanan, susu untuk sang anak, dan keperluan lainnya.
“Kalo lagi ga ada yang beli dagangan saya, atau ga dapet mulung. Saya cuma bisa makan nasi tanpa lauk apapun, atau paling cuma makan ubi dan singkong” Lirih Ibu Hayanih
Saat ini, ia hanya dapat pasrah dan tawakal, juga tak putus dalam berdoa. Berharap agar anaknya kelak mendapatkan hidup yang layak di masa depan.
Baca Juga : Yuk Bantu Perjuangan Ismail Yatim Piatu
#Yuk Bantu Ibu Hayanih & Dua Anak Yatimnya
Demikianlah kondisi yang dirasakan oleh Ibu Hayanih sang Janda Dhuafa yang berjuang demi menghidupi kedua anak yatimnya. Melihat kondisi demikian, Griya Yatim & Dhuafa (GYD) berinisiatif untuk mengajak seluruh #SahabatDermawan dan #OrangBaik untuk membantu Ibu Hayanih dan dua anak Yatimnya untuk bertahan hidup.