Griya Yatim dan Dhuafa

Yuk Bantu Perjuangan Yatim & Sang Nenek

Admin
Admin 23 Mar 2021

[caption id="attachment_14144" align="aligncenter" width="566"]Yuk Bantu Perjuangan Yatim & Sang Nenek                                Yuk Bantu Perjuangan Yatim & Sang Nenek[/caption]

Donasiberkah - Ibu yang rela bertaruh nyawa saat melahirkannya. Tak lama berselang, disusul sang Ayah yang meninggal karena tertabrak kereta saat sedang mencari nafkah untuk anaknya yang masih bayi. Inilah kisah memilukan dari seorang yatim piatu bernama dik Damai atau yang biasa dipanggil Mai (11 th).

Baca Juga : Bantu Perjuangan Seorang Ibu

#Kecil Tanpa Kasih Sayang Orang Tua

Dik Mai sudah menjadi yatim piatu sejak ia masih bayi. Di tahun 2010, Ibunya meninggal saat melahirkan Mai saat itu. Berselang 20 hari, di susul sang ayah yang meninggal karena tertabrak kereta saat sedang mencari nafkah sebagai tukang ojek. Sampai saat ini, ia tak pernah melihat wajah dan belum pernah merasakan kasih sayang dari keduanya.

Baca Juga Yuk Bantu Yatim Menjadi Penghafal Qur’an

Sejak saat itu dik Mai dirawat dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh Neneknya yang bernama Nenek Laila. Dik Mai yang juga begitu menyayangi sang nenek, membuatnya memanggil dengan sebutan “Mamah”

#Keadaan Yang Sangat Memprihatinkan

Tinggal menumpang di sebuah rumah sangat sederhana. Membuat mereka harus selalu siap jika diminta angkat kaki dari rumah yang selama ini jadi tempatnya berteduh dari panas dan hujan saat ini.

Baca Juga : Bantuan Untuk Mak Anih dan Keluarganya

Sehari-hari, dik Mai membantu sang nenek yang bekerja serabutan dengan berjualan kolam balon anak, tanaman hias, serta mengurus ayam yang seluruhnya milik orang lain. Tak jarang, Dik Mai harus masuk ke kolong kandang ayam hanya agar dapat memasukan ayam ke dalam kandangnya.

[caption id="attachment_14145" align="aligncenter" width="300"]Yuk Bantu Perjuangan Yatim & Sang Nenek    Yuk Bantu Perjuangan Yatim & Sang Nenek[/caption]

“Sudah 4 hari ga ada yang beli, walaupun satu juga udah alhamdulillah bisa buat makan dik Mai.” lirih Nenek Laila.

Dari semua yang mereka perjuangkan demi menyambung hidup, sang nenek hanya diupah dengan jumlah yang tak menentu, terlebih pada masa pandemi seperti sekarang ini, membuat penjualannya menurun atau bahkan tak terjual sama sekali.

Baca Juga : Raih Pahala Dengan Membantu Mewujudkan Cita-Cita Yatim Fauzi

Untuk mengganjal perut dari rasa lapar, dik Mai dan Nenek hanya mengandalkan nasi dengan lauk saus seadanya. Seraya mengangkat kedua tanganya, dik Mai dan neneknya selalu berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan penuh harap.

“Ya Allah, kasih mamah (Nenek) aku rezeki supaya aku bisa sekolah, bisa beli tas, baju, dan sepatu” do'a dik Mai

Mungkin bagi sebagian kita, begitu banyaknya pilihan menu makanan, tetapi tidak bagi Dik Mai. Mungkin bagi sebagian kita, sekolah mudah ditempuh dan perlengkapan sekolah mudah didapat, tetapi tidak bagi Dik Mai.

Baca Juga : Bantu Biaya Pendidikan Yatim & Dhuafa

Mungkin bagi sebagian kita, usia senja tengah menikmati hidup, tetapi tidak bagi Nenek Laila. Pilu!!, tetapi ditengah banyak kekurangan dan keterbatasan, cita-cita dik Mai ingin menjadi dokter hewan tidak pernah padam. Dan sosok Neneknya yang menjadi pahlawannya, terus berusaha agar cucunya terus bisa sekolah dan makan meski barang dagangan seringnya tak laku.

Baca Juga : Yuk Bantu Perjuangan Bapak Disabilitas

#Yuk Bantu Meringankan Beban Saudara Kita

Sahabat, melihat hal demikian, Griya Yatim & Dhuafa mengajak semua sahabat dermawan yuk kita apresiasi perjuangan dik Mai dan nenek Laila dengan cara berdonasi di link kebaikan di bawah ini :

# Artikel Terkait

Artikel terkait tidak ditemukan.