Griya Yatim & Dhuafa

Tak Perlu Resah Untuk Bersedekah

Bersedekah merupakan sunnah Rasulullah yang memiliki banyak sekali keutamaan. Di antara keutamaan-keutamaannya, sedekah merupakan amalan yang akan Allah beri ketika di dunia dan juga di akhirat. Ketika di dunia Allah akan balas sedekahnya dengan menambahkan rezekinya. Ketika di akhirat Allah berikan pahala yang besar. Oleh karena itu, tak perlu resah untuk bersedekah sebab janji Allah itu pasti.

Sedekah yang paling besar pahalanya

Pahala yang diberikan Allah sebagai balasan sedekah pun bergantung pada bentuk sedekahnya. Jadi, sedekah yang mana yang pahalanya paling besar? Diriwayatkan seseorang bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang lebih besar pahalanya?” Beliau menjawab, “Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu takut menjadi fakir, dan saat kamu berangan-angan menjadi orang kaya.” Begitu banyak bentuk pengamalan dari bersedekah. Namun, ada satu hal yang perlu kita ketahui agar sedekah kita termasuk dalam sedekah yang paling utama. Tak Perlu Resah Untuk Bersedekah

Apa sedekah yang paling utama?

Sedekah yang paling utama adalah sedekah yang tidak diketahui oleh orang lain. Hal ini juga mencegah kita dari sifat yang namanya riya dan sombong. Oleh karena itu, sedekah dengan cara sembunyi-sembunyi juga merupakan hal yang utama. Allah berfirman : “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah : 271)

Bersedekahlah Karena Allah

Sedekah yang paling utama itu adalah sedekah yang terdapat kesungguhan kita untuk mencari kebaikan dengan hanya mengharapkan Allah. Sedekah yang membuat diri kita terlepas dari keinginan duniawi. Yang mana dengan sedekah tersebut kita telah benar-benar berserah diri kepada Allah dan benar-benar sadar bahwa harta yang kita miliki adalah titipan dari Allah untuk kita di dunia ini. Abu Hurairah meriwayatkan sebuah hadits tentang ketulusan seseorang yang dermawan di masa lampau. Suatu hari laki-laki itu berkata, “Malam ini aku akan bersedekah.” Lalu, ia pun memberi sedekah kepada orang yang ditemuinya. Keesokan harinya, rupanya sedekahnya menjadi buah bibir orang karena yang menerima adalah seorang pelacur. Ia pun menyesalinya dan berdoa, “Ya Allah, segala puji bagi-Mu yang menakdirkan sedekahku jatuh ke tangan pelacur. Aku akan bersedekah lagi.” Pada malam berikutnya, ia memberi sedekah kepada orang yang dijumpai. Namun pada pagi hari, lagi-lagi menjadi bahan cemoohan karena sedekahnya diterima oleh orang kaya. Lelaki itu pun tambah gundah dan berkata, “Ya Allah, segala puji bagi-Mu, ternyata sedekahku jatuh ke tangan orang kaya. Aku akan bersedekah lagi.”

Baca Juga : Sedekah Yang Paling Utama

Berharap tidak keliru lagi, malam itu, ia pun bersedekah kepada seseorang. Namun, esok hari ramai lagi dibicarakan khalayak dan menyayangkan sedekahnya diterima oleh seorang pencuri. Mendengar hal itu, ia merasa gagal untuk bersedekah kepada orang yang tepat. Lalu ia berucap, “Ya Allah, segala puji bagi-Mu, rupanya sedekahku diterima oleh seorang pelacur, orang kaya, dan pencuri.” Suatu malam, ia bermimpi didatangi oleh seorang malaikat dan berkata, “Sedekahmu telah diterima Allah. Adapun sedekah yang jatuh ke tangan pelacur, semoga ia berhenti melacurkan diri. Sedekahmu kepada orang kaya, kiranya ia sadar dan mau berbagi. Sementara, sedekahmu kepada pencuri akan membuatnya berhenti mencuri.” (HR. Bukhari). Begitulah kisah singkat seseorang yang dermawan di masa lampau. Semoga kita senantiasa dimudahakan untuk berbuat kebaikan, salah satunya dengan bersedekah, kepada siapapun, dan dengan niat yang lurus hanya mengharapkan ridho dan pahala dari Allah. Sahabat, tak perlu resah untuk bersedekah. Yakinlah, Allah pasti akan balas segala kebaikan dengan kebaikan yang lebih baik.
English EN Indonesian ID
Scroll to Top