#Baca Juga : Mencari Ridho Allah
Pada zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Abdurrahman Bin Auf Radhiyallahu 'anhu pernah menyedekahkan separuh hartanya. Setelah itu dia bersedekah lagi sebanyak 40.000 dinar.⠀Kebanyakan harta bendanya (kekayaannya) diperoleh dari hasil perdagangan, dan keuntungannya terus tumbuh dan berkembang karena sifat kedermawanannya dan gemar bersedekahnya⠀Abdurrahman bin Auf adalah sahabat yang berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan nyawanya demi tegaknya panji Islam. Setidaknya, ada dua pelajaran yang bisa diambil dari sahabat Abdurrahman bin Auf Yaitu :Pertama, kedermawan Abdurrahman. Dia adalah sahabat yang paling kaya. Namun, ia menjadikan kekayaannya untuk mendukung berkibarnya Islam. Kedua, terus memperjuangkan Islam meski dijamin masuk syurga. Sebagaimana hadist riwayat Abu Dawud, Abdurrahman bin Auf adalah salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga. Akan tetapi, ia tetap mempertaruhkan jiwa dan raganya. Tidak leha-leha.Demikianlah kisah singkat seorang sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sangat kaya, seorang konglomerat pada zamannya, namun amat sangat dermawan. Beliau juga termasuk 1 dari 10 sahabat yang dijamin Surga oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.Di akhir hidupnya, meskipun ia telah diberi kabar baik tentang surga yang diberikan setelah meninggal, Abdurrahman bin Auf menangis khawatir bahwa ia telah diberi hadiah dalam kehidupan ini daripada di kehidupan selanjutnya.Dia adalah orang yang murah hati dan tidak mementingkan diri sendiri yang didedikasikan untuk Allah SWT, Nabi Muhammad dan Islam, dan terus-menerus menyadari bahwa kekayaan, yang tidak digunakan dengan benar, dapat dengan mudah menyebabkan ia korupsi.Semoga menjadi teladan bagi kita semua. Wallâhu a`lam⠀