Maka perlu kita pahami bahwa amalan orang yang shalih itu adalah amalan yang berlanjut. Begitu pula yang dilakukan oleh Rasulullah. Amalan yang dilakukan oleh Rasulullah adalah amalan yang berlanjut. Aisyah RA berkata, “Beliau (Rasulullah) tidak mengkhususkan waktu tertentu untuk beramal. Amalan Beliau adalah amalan yang berlanjut.”Suatu amalan yang diterima oleh Allah, maka akan dibalas oleh kebaikan yang selanjutnya. Terdapat pendapat yang mengatakan, “Di antara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya dan di antara balasan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya.” Maka dari itu, amalan yang diterima oleh Allah akan menciptakan amalan yang berlanjut.Amalan yang sedikit namun berlanjut lebih baik dan di cintai oleh Allah dari pada amalan yang hanya dilakukan sesekali. Rasulullah bersabda : “Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit” . Dalam riwayat yang lain disebutkan ”Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang terus-menerus (ajeg) walaupun sedikit.”.Dengan mengamalkan amalan secara berlanjut, Allah akan melapangkan dan memudahkan kita untuk mengamalkan amalan tersebut setertusnya. Imam an-Nawawi berkata, ”Ketahuilah bahwa amalan yang sedikit namun rutin dilakukan, itu lebih baik dari amalan yang banyak namun cuma sesekali saja dilakukan. Ingatlah bahwa amalan sedikit yang rutin dilakukan akan melanggengkan amalan ketaatan, dzikir, pendekatan diri pada Allah, niat dan keikhlasan dalam beramal, juga akan membuat amalan tersebut diterima oleh Sang Khaliq Subhanahu wa Ta’ala. Amalan sedikit yang rutin dilakukan akan memberikan ganjaran yang besar dan berlipat dibandingkan dengan amalan yang sedikit namun sesekali saja dilakukan.”
Amalan Sedikit Terus Menerus Lebih Dicintai Allah
Admin
01 Jun 2020
Maka perlu kita pahami bahwa amalan orang yang shalih itu adalah amalan yang berlanjut. Begitu pula yang dilakukan oleh Rasulullah. Amalan yang dilakukan oleh Rasulullah adalah amalan yang berlanjut. Aisyah RA berkata, “Beliau (Rasulullah) tidak mengkhususkan waktu tertentu untuk beramal. Amalan Beliau adalah amalan yang berlanjut.”Suatu amalan yang diterima oleh Allah, maka akan dibalas oleh kebaikan yang selanjutnya. Terdapat pendapat yang mengatakan, “Di antara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya dan di antara balasan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya.” Maka dari itu, amalan yang diterima oleh Allah akan menciptakan amalan yang berlanjut.Amalan yang sedikit namun berlanjut lebih baik dan di cintai oleh Allah dari pada amalan yang hanya dilakukan sesekali. Rasulullah bersabda : “Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit” . Dalam riwayat yang lain disebutkan ”Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang terus-menerus (ajeg) walaupun sedikit.”.Dengan mengamalkan amalan secara berlanjut, Allah akan melapangkan dan memudahkan kita untuk mengamalkan amalan tersebut setertusnya. Imam an-Nawawi berkata, ”Ketahuilah bahwa amalan yang sedikit namun rutin dilakukan, itu lebih baik dari amalan yang banyak namun cuma sesekali saja dilakukan. Ingatlah bahwa amalan sedikit yang rutin dilakukan akan melanggengkan amalan ketaatan, dzikir, pendekatan diri pada Allah, niat dan keikhlasan dalam beramal, juga akan membuat amalan tersebut diterima oleh Sang Khaliq Subhanahu wa Ta’ala. Amalan sedikit yang rutin dilakukan akan memberikan ganjaran yang besar dan berlipat dibandingkan dengan amalan yang sedikit namun sesekali saja dilakukan.”