Donasiberkah - Sahabat Dermawan, ketahuilah bahwa kebiasaan dan kepribadian seseorang mulai terbentuk sendiri di saat masih kecil. Nah, kita sebagai orang tua jangan mempunyai rasa takut dan tidak berani ini untuk membiarkan si anak untuk tetap terus Belajar Mandiri. Alhamdulillah kak, adik-adik kita, anak asuh Griya Yatim & Dhuafa cabang Kranggan, sudah mulai belajar untuk mandiri.
Sahabat, mengajarkan anak-anak mandiri adalah satu konsep islam yang sangat bagus. sebab sifat mandiri kelak akan menjadi investasi jangka panjang hingga anak tumbuh menjadi orang yang dewasa. Namun, pada hakikatnya semua harus dimulai dan menerapkan kebiasaan tersebut di dalam berbagai bidang.
Seperti yang dilakukan anak-anak yatim binaan Griya yatim dan Dhuafa. Mereka sudah diajarkan sejak kecil untuk belajar mandiri. Seperti jauh dari orang tua, mengerjakan tugas-tugas asrama seperti, menyapu, membersihkan tempat tidur mereka, bangun tepat waktu, mencuci pakaian serta tidak lalai dalam melaksanakan ibadah kepada Allah Ta’ala.
Sifat mandiri yang ditanamkan pada anak sejak dini memiliki artian bahwa mereka para orang tua sedang menyiapkan anak-anak untuk sukses setelah dewasa nantinya. Namun semua itu diperlukan dan kesabaran yang sangat ekstra. Saat kecil, tidak akan ada masalah apabila si anak dibantu dengan orang tua mereka untuk mengerjakan pekerjaan atau menyelesaikan urusannya.
Sahabat, bila salah satu permasalahan yang sering dihadapi anak adalah rasa malu, takut, bahkan menolak untuk melakukan tugas-tugas mereka dalam artian sifat mandiri mereka. Lantas Bagaimana Cara Menumbuhkan Sifat Mandiri Pada Anak?
Sahabat, menumbuhkan sifat mandiri pada anak membutuhkan proses yang Panjang. Nah, proses ini pun pada sejatinya dimulai dari orang tau. Dengan selalu berusaha memberikan rasa kepercayaan kepada si anak tersebut. Cara pengajaran yang terbaik bagi mereka.
Memberikan pengajaran yang baik
Dalam hal ini seharusnya sebagai orang tua, sebelum si anak melakukan sifat mandiri. Orang tua hendaknya membimbing atau memberikan contoh dalam melakukan tugas-tugas mereka seperti mengajarkan bagaimana cara menyapu. Membersihkan ruang tidur dll.
Memberikan kepada si anak kepercayaan
Sahabat, berikan kesempatan dan kepercayaan kepada si anak untuk melakukan aktivitas (tugas-tugas) mereka. Dalam hal tersebut orang tua hanya mendampingi dan melakukan perbaikan jika si anak kurang tepat dalam melakukan tugas-tugas yang mereka lakukan. Biarkan anak menyelesaikan tugas dengan sendirinya.
Terima kasih Kak, sudah terus membersamai kami untuk merawat, mendidik dan juga mewujudkan kebahagiaan bagi mereka anak-anak yatim dan dhuafa. Semoga Allah membalas setiap kebaikan kakak dengan pahala yang berlimpah. Aamiin.