Anak yatim selalu punya tempat istimewa di hati kita. Mereka bukan hanya anak-anak yang kehilangan orang tua, tapi juga generasi yang perlu kita lindungi dan arahkan agar tumbuh dengan cinta dan harapan.
Sayangnya, mereka seringkali luput dari perhatian. Padahal, Islam sendiri sangat menekankan pentingnya menyantuni anak yatim, bahkan ayat-ayat Al-Quran secara tegas menyuarakan hal ini.
Yuk, kita bahas lebih dalam bagaimana Al-Quran mengajarkan kita untuk peduli dan memperhatikan anak-anak yatim. Ayat Al-Quran tentang Menyantuni Anak Yatim Menyantuni anak yatim bukan hanya tindakan mulia, tapi juga bagian dari ibadah.
Al-Quran menjadikannya sebagai tanda keimanan dan bentuk ketakwaan seorang Muslim. Banyak ayat yang memuat perintah atau ajakan untuk memperhatikan keberadaan mereka. Bahkan, tidak jarang Allah menggambarkan bahwa seseorang bisa dianggap dusta terhadap agama jika tidak peduli pada anak yatim.
1. Surah Al-Ma’un Ayat 1-3: Peringatan Keras bagi yang Mengabaikan “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.” (QS. Al-Ma’un: 1–3) Ayat ini terdengar cukup keras, bukan? Tapi justru di sinilah letak pentingnya. Allah tidak hanya menyebut mereka yang meninggalkan shalat sebagai pendusta agama, tapi juga mereka yang mengabaikan anak yatim. Menghardik di sini bisa berarti membentak, mencela, atau bahkan sekadar bersikap cuek terhadap keberadaan anak yatim. Ini jadi sinyal kuat untuk Anda dan kita semua bahwa menyantuni anak yatim bukan pilihan, tapi kewajiban. Kepedulian Anda adalah bukti nyata bahwa Anda tidak termasuk orang yang mendustakan agama, sesuai peringatan dalam surah ini. 2. Surah Al-Baqarah Ayat 220: Menyatu dan Menyayangi Anak Yatim “Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim. Katakanlah: Memperbaiki keadaan mereka adalah baik...” (QS. Al-Baqarah: 220) Ayat ini datang dengan nada yang lebih lembut namun tetap tegas. Allah tidak hanya memerintahkan agar kita menyantuni, tapi juga memperbaiki keadaan mereka. Artinya, bukan cuma memberi makan atau pakaian, tapi juga membimbing, memberikan pendidikan, dan menciptakan lingkungan yang aman serta penuh kasih sayang bagi mereka. Menjadi penyayang anak yatim berarti membuka pintu rumah dan hati Anda untuk mereka. Membuat mereka merasa tidak sendiri. Karena pada akhirnya, merekalah bagian dari umat ini yang harus kita jaga bersama. 3. Surah Ad-Dhuha Ayat 9: Jangan Sekali-kali Menghardik “Adapun terhadap anak yatim maka janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.” (QS. Ad-Dhuha: 9) Ayat ini terasa sangat personal. Allah seolah berbicara langsung kepada kita untuk menjaga sikap terhadap anak yatim. Bukan hanya tidak mengabaikan, tapi juga jangan bersikap kasar, jangan menyakiti perasaan mereka, baik dengan kata-kata maupun tindakan. Kelembutan Anda terhadap mereka bukan sekadar menunjukkan kasih sayang, tapi juga bagian dari teladan Rasulullah SAW, yang dikenal sangat dekat dan penuh perhatian kepada anak-anak yatim. Anda pun bisa mengikuti jejak beliau dengan tindakan nyata setiap hari. 4. Surah Al-Insan Ayat 8: Memberi Makanan dari Cinta “Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 8) Makanan adalah kebutuhan pokok, tapi di ayat ini Allah mengajarkan nilai lebih dari sekadar memberi makan. Memberi dari apa yang Anda sukai. Bukan sisa atau yang tidak Anda pakai. Ini menunjukkan bahwa Allah ingin kita memberi dengan hati, bukan sekadar formalitas. Memberi kepada anak yatim dari sesuatu yang Anda cintai bisa menjadi bentuk ibadah yang sangat dicintai Allah. Bukan hanya itu, sikap ini juga mendidik kita untuk tidak egois dan menyadari bahwa harta yang kita punya adalah titipan. 5. Surah Al-Fajr Ayat 17: Ajakan untuk Memuliakan “Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim.” (QS. Al-Fajr: 17) Memuliakan anak yatim itu artinya menghargai mereka, bukan sekadar memberi. Menganggap mereka sebagai manusia berharga yang punya potensi besar. Banyak dari mereka yang sebenarnya hanya butuh sedikit dorongan untuk bisa menjadi luar biasa. Ayat ini bisa menjadi cambuk bagi kita semua. Sudahkah Anda memuliakan anak yatim? Atau justru masih menganggap mereka beban? Padahal, memuliakan mereka sama saja dengan membangun masa depan umat yang lebih baik. Menjadi pribadi yang peduli kepada anak yatim bukanlah sekadar tugas, melainkan anugerah. Dengan memahami beberapa ayat Al-Qur’an tentang menyantuni anak yatim, Anda memiliki motivasi kuat untuk membantu mereka. Setiap senyum yang terukir di wajah anak yatim, adalah doa yang akan menemani hidup Anda. Sebagai lembaga sosial yang fokus dalam memberdayakan anak-anak yatim dan dhuafa, Griya Yatim & Dhuafa terus bergerak aktif di bidang Pendidikan, Sosial, dan Kemanusiaan. Kami juga menerima dan menyalurkan Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf Anda dengan amanah dan transparan. Yuk, bantu kami menyebarkan lebih banyak cinta, harapan, dan masa depan cerah untuk mereka yang kehilangan. Kunjungi https://griyayatim.com/ untuk informasi lebih lanjut.