[caption id="attachment_13757" align="aligncenter" width="518"] Bantu Perjuangan Ayah Disabilitas[/caption]
Donasiberkah – Kak, sudahkah kita bersyukur atas karunia dan nikmat yang Allah berikan kepada kita? Maka ras syukur yang kita miliki, kita pergunakan untuk menolong dan membantu kepada orang-orang yang membutuhkan. Sebab banyak sekali orang diluaran sana yang masih butuh bantuan dari kita. Salah satunya adalah seorang Bapak yang terus berjuang meski memiliki kekurangan.
Baca Juga : Bantu Yatim Ulandari Meraih Cita-Cita
#Kisah Seorang Ayah Yang Hebat
Yakni Bapak Wahyu, Bapak Wahyu terkena penyakit polio sejak kecil, yang mengakibatkan kaki sebelah kirinya lumpuh dan tak dapat tumbuh normal seperti anak-anak lainnya. Berikut sepenggal kisah hebat dari seorang bapak Wahyu (39 th) yang mengalami disabilitas tetapi memiliki semangat menyambung asa untuk membahagiakan keluarga kecilnya.
Sebelum pandemi melanda, bapak Wahyu merupakan seorang pedagang di pasar malam. Ia berjualan barang-barang seperti sabuk, dompet, dan topi. Namun sejak pandemi melanda, ia tak dapat melanjutkan usahanya.
#Kehidupan Yang Begitu Sulit
Getirnya kehidupan yang teramat sulit ia rasakan bersama sang Istri dan anaknya kala itu. Bahkan sampai membuatnya harus berpindah-pindah kontrakan karena tak mampu membayar kontrakan yang ia tempati.
Meski begitu, bapak Wahyu tak pernah putus asa dalam menyambung asa. Dengan dukungan dan doa dari sang Istri yang setia menemani, ia melanjutkan perjuangannya dengan berjualan telur gulung di pinggir jalan.
[caption id="attachment_13758" align="aligncenter" width="300"] Bantu Perjuangan Ayah Disabilitas[/caption]#Tidak Pernah Berputus Asa
Tak lama kemudian ia mendapatkan sebuah lapak kecil yang dikontrakan untuk tempat ia berjualan sekaligus sebagai tempat tinggalnya untuk ia dan keluarga kecilnya.
“Alhamdulillah pemilik lapak ngontrakin ke saya setengah harga, sehingga saya bisa tinggal dan berjualan disini.” Lirih bapak Wahyu.
Sambil bertumpu dengan tongkatnya, bapak Wahyu menjaga warung sederhana miliknya dengan berjualan telur gulung demi bisa menghidupi keluarga kecilnya.
Dengan pendapatan Rp.50.000/hari, ia cukupkan untuk kebutuhan sehari-hari meski terkadang tidak mencukupi.
Ia dan Istrinya lebih banyak menahan lapar agar kebutuhan putra kecilnya tercukupi, terlebih saat ini istrinya tengah mengandung anak keduanya. Sungguh miris kondisi bapak Wahyu, tetapi di tengah banyak kekurangan dan keterbatasannya ia tak pernah putus asa untuk menyambung asa keluarga kecilnya.
Baca Juga : Alirkan Pahala Dengan Membantu Adik Assyifa Jadi Hafidzah
#Yuk Bantu Bapak Wahyudi
Begitulah sepenggal cerita hidup bapak Wahyu disabilitas yang kuat ini, meski hidup begitu berat ia tak pernah menyerah. Oleh sebab itu, yuk kita apresiasi perjuangan bapak Wahyu bersama Laznas Griya Yatim & Dhuafa dengan dengan cara: