Boros atau juga disebut dengan sifat mubazir itu mengsia-siakan nikmat Allah. Yaitu menggunakannya untuk hal yang tidak berguna bahkan digunakannya untuk maksiat. Seorang benar imannya adalah orang yang meninggalkan segala perbuatan dan perkataan yang sia-sia. Rasulullah bersabda : “Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi). Perlu di ingat bahwa Boros Itu Perilaku Setan.
Boros merupakan perilaku menghambur-hamburkan harta hanya untuk menuruti nafsu. Perkara nafsu selalu cenderung mengarah kepada kemungkaran karena memang itu sifatnya. Mengikuti hawa nafsu merupakan perbuatan tercela. Orang-orang yang tidak mencoba untuk menahan dan mengendalikan nafsu adalah orang yang hina. Mereka itulah yang disebut-sebut temannya setan.Allah berfirman : “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan.” (QS. Al-Isra : 26-27).Setan merupakan musuh yang nyata bagi manusia. Allah berfirman : “Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu." (QS. Yaasin : 60). Orang-orang yang lebih memilih menuruti setiap nafsunya sama saja dengan orang yang menyembah setan.
Boros itu hal yang mengundang murka Allah. Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Allah meridlai tiga hal bagi kalian dan murka apabila kalian melakukan tiga hal. Allah ridha jika kalian menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan (Allah ridla) jika kalian berpegang pada tali Allah seluruhnya dan kalian saling menasehati terhadap para penguasa yang mengatur urusan kalian. Allah murka jika kalian sibuk dengan desas-desus, banyak mengemukakan pertanyaan yang tidak berguna serta membuang-buang harta.” (HR. Muslim).Boros merupakan salah satu dari penyakit hati. Sama seperti penyakit hati lainnya, boros juga dapat menimbulkan penyakit-penyakit lain jika tidak segera diatasi. Boros menimbulkan penyakit iri, dengki, sombong, dan sebagainya. Mereka tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya, menyebabkan mereka kurang bersyukur. Boros merupakan salah satu bentuk dari kurang bersykur.Boros merupakan kebodohan yang disebabkan karena memandang suatu materi sebagai segalanya. Dia lebih mencintai dunia dari pada Allah dan RasulNya. Padahal sikap terlalu mencintai dunia yang akan memakmurkan neraka.Pada zaman ini, perilaku boros yang disebut juga hedonis sudah dianggap biasa ditengah masyarakat. Bahkan mereka beranggapan bahwa hedonis ini merupakan lawan makna dari kikir. Orang yang tidak hedonis mereka anggap sebagai orang yang kikir pada dirinya sendiri. Padahal Allah memerintahkan untuk tidak kurang dan berlebihan. Allah berfirman : “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS. Al-Furqan : 67).
Dalam islam boros tidak hanya tentang menghambur-hamburkan material atau harta. Namun boros juga dapat diartikan dalam pemanfaatan sumber daya. Boros pun bisa diartikan sebagai menafkahkan harta kepada jalan maksiat. Kekeliruan adalah faktor utama dari boros. Yaitu kekeliruan antara kebutuhan dengan keinginan nafsu.Boros akan menyebabkan kehancuran bagi seseorang. Baik di dunia maupun nanti di akhirat kelak. Orang yang boros bahkan tidak bisa menghindari kebangkrutannya di dunia. Begitupun nanti di akhirat.Yuk sahabat, kita hindari sikap boros dengan mengendalikan hawa nafsu dalam diri kita. Jangan biarkan hawa nafsu mengambil alih akal kita. Mulai sekarang yuk kita mulai untuk mengubah pola hidup dengan berhemat. Jika kita memiliki kelebihan, maka sedekah itu lebih baik daripada menuruti nafsu hati.Semoga Allah cukupkan nikmatNya atas kita, dan menjauhkan kita dari sifat boros. Aamiin...