Donasiberkah.id - Selama menyebarkan ajaran Islam di tengah-tengah orang Mekah, Nabi Muhamad ﷺ mengalami berbagai mancam tindakan yang tidak menyenangkan, mulai dari dihina, dilempari batu hingga dianiyaya. Salah satu orang yang pernah menganiaya Nabi adalah Utbah sepupunya sendiri.
Utbah Bin Abu Lahab adalah anak pertama dari Abu Lahab, yaitu anak dari paman Nabi yang dikenal sebagai penentang ajaran yang dibawa Nabi Muhammad. Utbah bin Abu Lahab memiliki satu adik yang bernama Utaibah Bin Abu Lahab.
Selain sepupu Nabi ﷺ, Utbah bin Abu Lahab juga pada mulanya adalah menantu Nabi, sebab ia menikah dengan anak Nabi yang bernama Ruqayah, sementara adiknya Utbah, yaitu Utaybah juga merupakan menantu Nabi sebab anak kedua dari Abu Lahab itu menikah dengan Ummu Kultsum adik dari Ruqoyah.
Baca Juga : Rasulullah ﷺ Bercerita Tiga Orang yang Tertutup Batu dalam Goa
Perubahan akhlak Utbah terhadap Muhamad terjadi selepas Muhammad diangkat menjadi Nabi dan mendakwahkan Islam, Abu Lahab dan Istrinya Ummu Jamil begitu bencinya terhadap Muhamad, sehingga keduanya menyuruh anaknya Utbah dan Utaibah untuk menceraikan Ruqayah dan Ummu Kultsum.
Keluarga Abu Lahab selepas pengangkatan Muhamad sebagai Nabi memproklamirkan diri sebagai penentang Nabi secara terang-terangan, bahkan keluarga ini memprofokasi orang-orang luar Bani Hasyim dalam sebuah rapat untuk tidak segan-segan mencelakai Para Sahabat dan Nabi Muhamad.
Sebenarnya ketika Abu Thalib (Kakak Abu Lahab) masih hidup tidak ada satu orangpun yang berani melukai Nabi Muhammad, sebab kala itu Nabi dibawah pengawasan dan perlindungan Abu Thalib, paman Nabi yang satu ini dikenal sebagai orang yang dituakan di kalangan Bani Hasyim, melukai Muhammad sama saja dengan bunuh diri sebab Bani Hasyim ini merupakan pemimpin keluarga besar dan memiliki perjanjian persekutuan dengan Kabilah atau Suku-suku yang ada di luar Mekah seperti Madinah dan beberapa Kota di Jazirah Arab lainnya.
Meskipun demikian, betapapun tidak beraninya orang-orang Mekah dari luar Bani Hasyim melukai Nabi, tetap saja ada satu dua orang yang beranai secara terang-terangan menghina, bahkan menganiaya Nabi, orang-orang yang berani melakukan ini pada masa Abu Thalib masih hidup adalah orang-orang dari Bani Hasyim sendiri, lebih tepatnya paman-paman Nabi dan sepupunya.
Diantara paman Nabi yang begitu benci terhadap Nabi Muhammad dan ajaran yang dibawanya itu adalah Abu Lahab dan anaknya Utbah.
Kebencian Utbah pada Nabi dan ajaranya, terekam dalam berbagai macam buku-buku sejarah Islam, salah satu buku yang merekam kisah Utbah ini adalah Sirrah Nabawiyah ( halaman 101) Karya Saefurahman Al-Mubarakfury dan Muhkhtasor Siratur ar-rasul (halaman 135) karya Abdullah An-Najadi.
Pada suatu hari, Utbah yang mendengar beberapa ayat Al-Qur’an dari orang-orang Islam yang mendatangi Nabi ﷺ.
Dihadapan Nabi ia berkata “Aku mengingkari ayat “Demi Bintang Ketika Terbenam”, dan “Yang mendekati lalu bertambah dekat lagi (Jibril)”.
Selepas berucap demikian Utbah kemudian mengganggu Nabi, ia menganiaya Nabi dengan cara menarik-narik Nabi hingga pakaiannya terkoyak, bukan itu saja, Utbah juga meludahi Nabi, hanya saja ludah itu tidak mengenai Nabi.
Nabi Muhammad waktu itu diperlakukan oleh Utbah sebagaimana buruan yang diterkam binatang buas, dalam hal ini Nabi hanya diam saja dan tidak melawan, Utbah semakin menjadi-jadi, sebab ia menantang Nabi untuk mendoakannya agar celaka diterkam binatang buas.
Mendapati penentangan Utbah terhadap ayat-ayat Al-Quran dengan sangat sombongnya, Nabi kemudian berdoa
“Ya Allah buatlah ia dilahap bintang buas dari ciptaanmu..!”
Do’a Nabi ﷺ akhirnya benar-benar terjadi. Suatu ketika Utbah pergi ke Syam bersama rombongan orang-orang Quraisy untuk berdagang.
Suatu malam tatkala mereka singgah di suatu tempat dalam wilayah Syam, tepatnya di daerah yang bernama Az-Zarqa, Ayahnya Abu Lahab menyuruh para bawahannya untuk tidur mengelilingi anaknya Utaibah, karena khawatir terhadap do’a Nabi yang meminta agar anaknya diterkam hewan buas, tiba-tiba ada seekor Singa yang mengelilingi mereka.
Saat itu Utbah berkata
“Sungguh Celaka, Singa Itu akan memakanku, seperti doa yang dibacakan Muhammad dahulu atas diriku. Singa itu akan membunuhku Selagi Muhammad ada si Mekah dan Aku ada di Syam”. Singa itu kemudian menyibak kerumunan orang dan hanya mengincar Utbah. Singa itu menerkam kepala Utbah hingga ia meninggal.
Begitulah kisah Utbah, penganiyaya Nabi yang mati dimakan Singa karena kesombongannya sendiri berani menantang dan menganiyaya seorang utusan Allah.
Maukah sahabat jadi bagian dari pensejahtera anak-anak yatim dan dhuafa? Yuk tunaikan zakat, infaq-sedekah maupun wakaf di link kebaikan di bawah ini: