Donasiberkah.id - Kak, Begitu banyak ya hikmah dalam mengeluarkan zakat, alhamdulillah kita sudah masuk pembahasan hikmah keenam mengeluarkan zakat, zakat itu ungkapan syukur. Nah, apa saja sih makna hikmah zakat ini, yuk kita simak artikel berikut ini, semoga bermanfaat ya.
Terlampau banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita, mulai dari nikmat kesehatan, nikmat iman dan Islam, dan nikmat-nikmat lainnya yang begitu banyak, saking banyak kita pun tidak dapat bisa menghitungnya, Sebagaimana firman Allah SWT :
وإِن تعدواْ نِعمةَ اللّهِ لاَ تحصوها إِنَّ اللّه لَغفُوررحِيم
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS.An-Nahl : 18).
Pun barangkali ada diantara kita yang dikaruniai nikmat dilapangkannya rezeki. Dan Bagi mereka yang Allah karuniakan kelebihan harta adalah dengan menunaikan zakatnya. Maka dengan jalan menunaikan zakat, kita bisa melakukan salah satu bentuk ibadah dalam rangka syukur atas semua nikmat yang telah Allah berikan. Sebab semua kenikmatan yang kita terima saat ini, pada gilirannya nanti pasti akan ditanyakan.
ثُم ّلَتسأَلُن ّيومئِذٍ عنِ النّعِيمِ
“Maka kalian pasti akan ditanya pada hari itu (akhirat) tentang semua nikmat”.(QS. At-Takatsur : 8).
Baca Juga: Hikmah Pertama Mengeluarkan Zakat Allah Akan Menjaga Harta Kita
Orang yang kelebihan harta tetapi tidak berzakat, tidak lain adalah orang yang tidak pernah bersyukur kepada Allah. Kalau tiba-tiba Allah ambil kembali nikmat itu, tentu 100% hak Allah.
Bersyukur adalah cara menempuh keselamatan, ketika segala kenikmatan kita luput disyukuri, maka kemurkaan Allah lah tertuju kepada kita. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
"Dan (ingatlah) ketika Rabbmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.""
(QS. Ibrahim 14: Ayat 7).
Mengungkapkan rasa syukur yang paling utama bagi pemilik harta adalah dengan cara mengeluarkan zakat dari harta yang telah Allah berikan kepada. Namun jika si kaya itu ingkar, dan menyimpan hartanya sendiri, maka apa yang telah Allah ingatkan akan menimpa padanya,
يَوْمَ يُحْمٰى عَلَيْهَا فِى نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوٰى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ ۖ هٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُونَ
"(ingatlah) pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam Neraka Jahanam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung, dan punggung mereka (seraya dikatakan) kepada mereka, “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) apa yang kamu simpan itu."".(QS. At-Taubah 9: Ayat 35).
Kita berlindung dari akhir yang demikian, dengan harta yang Allah berikan pada dasarnya adalah titipan, dan sudah semestinya kita selaku pihak yang dititipi, menyampaikannya kepada yang berhak menerimanya, InsyaAllah dengan minimal 2,5% yang kita tunaikan, adalah wujud rasa syukur kita yang akan menambah kebahagiaan kita dan menyelamatkan kita dari azab baik di dunia maupun di akhirat.
Yuk tunaikan zakat di Griya Yatim dan Dhuafa melalui link kebaikan ini: