Al-Qur’an dan ulama sebagai sumber ilmu
Al-Qur’an adalah ilmu, pendidikan dan pedoman hidup yang datangnya langsung dari Allah. Terdapat banyak sekali ilmu yang terdapat dalam Al-Qur’an. Salah satu keajaiban dari Al-Qur’an adalah tidak akan pernah habis makna yang tersirat dalam Al-Qur’an, itulah yang menggambarkan betapa besarnya ilmu yang terdapat dalam Al-Qur’an.Tidak hanya ilmu tentang agama saja yang terdapat dalam Al-Qur’an. Namun, termasuk juga ilmu-ilmu umum dan sains. Di zaman yang modern ini, banyak sekali penelitian yang menjadikan Al-Qur’an sebagai instrumental penelitian mereka. Dan penelitian-penelitian tersebut membuktikan ilmu dalam Al-Qur’an secara ilmiah.
Orang-orang yang dapat mengerti ilmu yang terdapat dalam Al-Qur’an adalah para Rasul dan ulama. Pada zaman ini, sudah tidak ada lagi Rasul. Namun, masih terdapat para ulama. Ulama-ulama inilah yang juga merupakan sumber ilmu.Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu. Barang siapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. At-Tirmidzi). Merekalah yang menjadi panji kebenaran dan menara yang menerangi umat dalam mengarungi kehidupan, sehingga semua mendapat kebahagiaan, kemenangan dan kemuliaan. Perumpamaan Ulama di muka bumi ini adalah laksana bintang-bintang yang menjadi pertanda jalan di tengah gelap gulitanya daratan dan lautan. Maka bila sinar bintang-bintang ini redup dan padam, maka para pencari jalan pun akan mudah tersesat.Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu langsung dari dada manusia. Tetapi Dia mencabutnya dengan mewafatkan para ulama. Maka jika tidak ada lagi seorang alim pun, manusia akan mengangkat orang-orang yang bodoh sebagai pemimpin. Mereka ditanya (dimintai fatwa). Dan mereka pun berfatwa tanpa ilmu. Merka sesat lagi menyesatkan.” (HR. Bukhari).