Anak adalah salah satu dari rahmat Allah kepada pasangan suami dan istri. Disamping mempunyai hak terhadap anak, maka kedua orangtua juga mempunyai kewajiban terhadap anak-anaknya.Kewajiban terhadap anak terbagi atas beberapa tahap, yaitu :1. Dari AyunanDalam ajaran islam khususnya hadis-hadis Nabi, tentu sudah sering kita mendengar bahwa Pendidikan ‘gaya’ islam mengajarkan bahwa pendidikan manusia dari ayunan sampai liang lahat, jauh sebelum dikenalnya istilah, Long live education (Pendidikan seumur hidup).Yang dimaksud pendidikan sejak ayunan itu, ialah Ketika anak terpencar dari perut ibunya, maka pendidikan pertama mulai diberikan kepada pendatang baru itu, diazani pada telinga kanan dan iqomat pada telinga kirinya jika yang terlahir itu anak laki-laki. Dan kalau yang lahir perempuan, maka pada kedua telinganya cukup diqamat saja.Hikmat dibalik memperdengarkan kalimat Allah adalah ke dalam telinganya, adalah agar kelak jika anak sudah besar, tidak terlalu gampang digoda oleh pengaruh-pengaruh setan yang mengincarnya setiap saat. Seorang Sahabat Nabi berkata “ Saya melihat Rasulullah SAW mengadzani shalat, pada telinga Husein anak Ali, Ketika Fatimah melahirkannya.’ (HR. Ahmad dari Abi Rafi’)2. Aqiqah waktu usia 7 hariSetelah anak berusia tujuh hari, maka kewajiban orang tua ialah menyembelih seekor kambing (aqiqah) mencukur rambut-nya dan memberi nama (HR. Tirmidzi). Kambing yang disembelih kalua anak tersebut laki-laki adalah dua ekor, kalua mampu. Hikmahnya karena laki-laki kelak akan mendapat harta warisan dua kali dari perempuan. Sebab itu kalua yang lahir anak perempuan, cukup seekor saja.
Kemudian rambutnya dicukur habis, agar rambutnya lebih sehat dan subur. Sedangkan nama-nama yang diberikan sebaiknya nama-nama yang ada di dalam Al-Quran, misalnya pada Asmaul Husna, seperti didahului dengan kata Abdul, Muhammad, dan sebagainya. Atau memberikan nama-nama orang besar atau sahabat Nabi. Sebagian menganjurkan sekaligus dikhitankan (diislamkan) anak itu.3. Shalat Di Waktu usia 7 TahunSetelah anak berusia tujuh tahun, maka kewajiban orang tua ialah memerintahkan kepada anak itu untuk melaksanakan shalat, dengan cara meniru orang tua shalat di belakangnya, atau sering dibawa ke masjid. Hal ini sesuai dengan Sabda Rasul “ Perintahkan putra-putrimu melakukan shalat diwaktu berusia tujuh tahun dan dapat dipukul (diberi hukuman) bila sampai usianya sepuluh tahun masih enggan berdiri di belakang orang tuanya ketika shalat (HR. Muslim)Dari Hadis ini diatas dapat dipahami, bahwa perintah shalat wajib dipaksakan kepada anak pada waktu kecil, karena ibadah ini akan terasa berat jika tidak dibiasakan sejak dini. Dan di akhirat nanti, orangtua akan mempertanggung jawabkan Amanah yang diberikan padanya tersebut.4. Melatih Keterampilan waktu remajaSetelah terlibat ketaatan-ketaatan dalam ibadah serta budi pekerti yang lain dan usianya mulai remaja atau belasan tahun, maka ajaran islam memerintahkan pendidikan keterampilan kepada anak, agar dapat berdiri sendiri dengan keterampilan yang dimiliki.Rasulullah SAW pernah bersabda “ Kewajiban orang tua terhadap anaknya ialah mengajarkan menulis, berenang dan berpanah serta memberinya makanan, kecuali yang baik dan halal (HR. Al-Hakim). Dengan dasar sunnah diatas, maka pengetahuan keterampilan itu wajib diajarkan kepada anak-anak kita. Kalua orang tua sibuk, dapat diserahkan kepada sekolah-sekolah yang ada. Pelajaran keterampilan yang diperintahkan Nabi, dapat disamakan dengan semua keterampilan zaman sekarang yg berkaitan.