Allah berfirman : “(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya” (QS. Al-Mu’minun : 2).Khusyuk dalam solatnya, yakni solat yang disertai rasa takut kepada Allah dan dia yakin bahwa dia sedang berjumpa dan Allah sedang melihatnya. Sehingga dia melaksanakan shalat dengan penuh konsentrasi.
Allah berfirman : “dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” (QS. Al-Mu’minun : 3). Menjauhkan segala hal yang sia-sia baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatan. Dengan begitu seorang mukmin akan menjadi seseorang yang dapat memberi manfaat kepada orang lain. Rasulullah bersabda : “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”. (HR. Ahmad).
#Baca Juga : Inilah 3 Penyempurna Keimanan
Menunaikan zakat sehingga harta yang dimilikinya bersih dari hak-hak orang lain yang haram baginya. Hatinya juga akan terjauhi dari sifat-sifat tercela, seperti dengki, kikir, dan terlalu cinta dunia. Dengan menunaikan zakat kita telah menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim. Allah berfirman : “dan orang-orang yang menunaikan zakat.” (QS. Al-Mu’minun : 3).
Allah berfirman : “dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka tidak tercela. Tetapi barangsiapa mencari dibalik itu (zina dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Mu’minun : 5-7).
Allah berfirman : “Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya” (QS. Al-Mu’minun : 8). Memelihara amanat yang diberikan kepadanya dan mampu mempertanggungjawabkan amanatnya. Harus mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri, maka menolak amanat yang kiranya tidak dapat kita pegang tanggungjawabnya. Dan orang mukmin yang beruntung itu, dia menepati janjinya, kepada Allah maupun kepada orang lain.
Allah berfirman : “Dan orang yang memelihara shalatnya.” (QS. Al-Mu’minun : 9). Orang yang memelihara shalatnya yaitu orang mendahulukan shalatnya daripada hal duniawi. Seorang mukmin yang beruntung bukanlah seorang yang lalai dalam shalatnya, orang yang lalai dalam solatnya adalah orang yang celaka. Allah berfirman : “Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dalam shalatnya.“ (QS. Al-Ma’un : 4-5).