Kebanyakan orang seringkali keliru dengan apa yang disebut sebagai kewajiban dan kebutuhan. Hal yang harus dipahami pertama kali adalah dalam islam, setiap yang diwajibkan itu merupakan kebutuhan manusia. Entah sebagai makhluk sosial dan juga hamba. Namun hal yang disebut kebutuhan bukanlah suatu kewajiban, apalagi hingga meninggalkan kewajiban lain. Jadi jangan sekali-kali melalaikan shalat ya sahabat.Perintah Allah yang wajib hukumnya harus diprioritaskan diatas segala suatu. Tidak boleh sekali-kali melalaikan kewajiban yang kita tanggung. Terutama kewajiban kita untuk mendirikan shalat wajib pada waktu yang telah ditentukan.
Kedudukan shalat dalam islam
Syarat keislaman
Rasulullah bersabda : “Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke Baitullah, dan berpuasa pada bulan Romadhan.” (HR. Muslim).
Shalat merupakan tiang agama
Islam itu dibangun diatas lima perkara dan shalat merupakan tiangnya. Rasulullah bersabda : “Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.” (HR. Bukhari). Dalam riwayat lain disebutkan, “Sholat Adalah Tiang Agama, barangsiapa yang menegakkannya, maka ia telah menegakkan agamanya dan barangsiapa yang merobohkannya, berarti ia telah merobohkan agamanya”.
Sebagai pemisah kafir dan muslim
Shalat adalah hal yang membedakan orang kafir dan juga orang muslim. Orang-orang yang tidak mendirikan shalat maka dianggap kafir. Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya batas antara seseorang dengan syirik dan kufur itu adalah meninggalkan shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim). Imam An-Nawawi menjelaskan, “Jika seseorang meninggalkan shalat, maka tidak ada antara dirinya dan kesyirikan itu pembatas, bahkan ia akan terjatuh dalam syirik. Istilah syirik dan kafir kadang bisa bermakna sama yaitu kafir kepada Allah.”
Amalan yang pertama dihisab
Amalan shalat merupakan patokan kesempurnaan amalan lainnya. Jika baik shalatnya, maka baik pula amalan yang lainnya.Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah mengatakan,’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”
Hukum orang yang melalaikan shalat
Shalat itu merupakan kewajiban, jadi orang yang meninggalkan dan melalaikannya sudah pasti mendapatkan dosa sebab meninggalkan dan melalaikan kewajiban. Meninggalkan shalat itu disebut merobohkan islam. Dan orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja itu sudah dianggap sebagai kafir.Berbeda dengan orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja. Melalaikan shalat itu merusak agama. Orang-orang yang melalaikan shalat itu disebut sebagai pendusta agama dan merekalah orang-orang yang celaka. Seperti yang disebutkan pada surat Al-Ma’un.Meninggalkan shalat pun termasuk dalam melalaikan shalat. Menunda-nunda, bermalas-malasan dalam shalat pun temasuk dalam melalaikan shalat. Pendusta agama itu termasuk golongan orang-orang munafik. Mereka tidak mendirikan shalat kecuali dengan malas.
Orang munafik disebut pendusta agama karena mereka mencoba untuk menipu Allah dengan shalatnya. Allah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An-Nisa : 142).Maka, melalaikan shalat ataupun meninggalkan shalat merupakan suatu dosa. Dan tempat bagi orang-orang munafik ataupun orang-orang kafir adalah neraka.Ingat ya ka, Jangan sekali-kali melalaikan shalat ya, mungkin terkadang kita menunda-nunda shalat dengan berbagai alasan. Sebaiknya kita perbanyak meminta ampunan kepada Allah agar Allah mengampuni kekhilafan kita. Sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.