Donasiberkah.id- Nama lain dari Ummu Sulaim adalah Rumaysho, seorang sahabat wanita dari kalangan sahabat Nabi ﷺ. Beliau adalah ibu dari sahabat mulia, Anas bin Malik R.a.
Dahulu menikah dengan Malik, setelah itu menikah lagi dengan Abu Thalhah. Di antara kisah yang menunjukkan kesabarannya adalah saat putranya meninggal dunia. Ia begitu ridho dan sabar atas ketentuan Allah kala itu. Berikut kisahnya.
.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :
Bahwa putra Abu Thalhah sakit. Ketika itu Abu Thalhah sedang keluar, lalu puteranya tersebut meninggal dunia.
Ketika Abu Tholhah kembali, ia berkata, “Apa yang dilakukan oleh puteraku?.”
Istrinya (Ummu Sulaim) malah menjawab, “Ia sedang dalam keadaan tenang.”
Ketika itu, Ummu Sulaim pun mengeluarkan makan malam untuk suaminya, ia pun menyantapnya. Kemudian setelah itu Abu Thalhah bersenggama dengan istrinya. Ketika telah selesai memenuhi hajatnya, istrinya mengatakan kabar meninggalnya puteranya.
Dalam riwayat Muslim istrinya berkata kepada Abu Thalhah, “Bagaimana pendapatmu jika ada suatu kaum meminjamkan sesuatu kepada salah satu keluarga, lalu mereka meminta pinjaman mereka lagi, apakah tidak dibolehkan untuk diambil?.”
Abu Tholhah menjawab, “Tidak.” (tentu pemiliknya berhak mengambil titipannya).
Ummu Sulaim lalu berkata, “Bersabarlah dan berusaha raih pahala karena kematian puteramu.”
Abu Tholhah lalu marah kemudian berkata, “Engkau biarkan aku tidak mengetahui hal itu hingga aku berlumuran janabah, lalu engkau kabari tentang kematian anakku?.”
Tatkala tiba pagi hari, Abu Tholhah mendatangi Rasulullah ﷺ dan menceritakan tentang hal itu.
Rasulullah pun bertanya, “Apakah malam kalian tersebut seperti berada di malam pertama?.”
Abu Tholhah menjawab, “Iya.”
Beliau ﷺ lalu mendo’akan, “Allahumma baarik lahumaa, Ya Allah berkahilah mereka berdua.”
Dari hubungan mereka tersebut lahirlah seorang anak laki-laki. Anas berkata bahwa Abu Thalhah berkata padanya,
“Jagalah dia sampai Engkau mendatangi Nabi ﷺ dengannya.” Anas pun membawa anak tersebut kepada Nabi ﷺ. Ummu Sulaim juga menitipkan dan membawa beberapa butir kurma bersama bayi tersebut.
Nabi ﷺ lalu mengambil anak tersebut lantas berkata, “Apakah ada sesuatu yang dibawa dengan bayi ini?.”
Mereka berkata, “Iya, ada beberapa butir kurma.”
Lantas Nabi ﷺ mengambilnya dan mengunyahnya. Kemudian beliau ambil hasil kunyahan tersebut dari mulutnya, lalu meletakkannya di mulut bayi tersebut.
Beliau melakukan tahnik dengan meletakkan kunyahan itu di langit-langit mulut bayi. Beliau pun menamakan anak tersebut dengan ‘Abdullah. (HR. Bukhari no. 5470 dan Muslim no. 2144).
Maukah abdullah (hamba Allah) jadi bagian dari pensejahtera anak-anak yatim dan dhuafa? Yuk tunaikan zakat, infaq-sedekah maupun wakaf di link kebaikan di bawah ini:
