#Allah dicintai secara sempurna
Allah dicintai bukanlah sebab hal yang lain. Allah dicintai secara sempurna, yaitu segala yang ada padaNya. Segala sesuatu selainNya, hanyalah dicintai dalam rangka cinta kepada Allah. Kewajiban mencintai Allah telah ditunjukkan oleh seluruh kitab yang diturunkan, dan telah disampaikan pada setiap rasul yang diutus. Juga oleh fitrah akal manusia, hati, dan juga tabiat.Seluruh hati manusia diciptakan dengan tabiat mencintai apapun yang dapat memberinya manfaat, nikmat serta bersikap baik kepadanya. Maka setiap manusia harusnya mencintai Allah, yang merupakan asal dari segala kebaikan. Setiap kebaikan yang dirasakan manusia, semuanya berasal dari Allah. Allah berfirman : “Segala nikmat yang ada pada kalian berasal dari Allah, kemudian jika kalian ditimpa kemudharatan, kepadaNya lah kalian memohon pertolongan.” (QS. An-Nahl : 53).Semua yang Allah berikan kepada hambaNya, itu semua menyeru kepadanya untuk mencintai Allah. Yakni menyeru hati untuk hanya mencintai dan beribadah kepadaNya. Kebaikan Allah terus-menerus turun kepada hambaNya. Sementara hambaNya terus menerus berbuat berbuat dosa kepadaNya. Allah senantiasa mengusahakan agar kita mencintainya dengan terus memberikan kasih sayang dan cintanya kepada kita, meskipun Allah sama sekali tidak membutuhkan hal tersebut. Itu semua demi kebaikan hambaNya.Tidak ada alasan yang membuat kita tidak mesti mencintaiNya. Allah mengasihi hambaNya tanpa pamrih. Allah mengabulkan doa-doa juga mengampuni kesalahan kita. Dalam hadits qudsi, Allah berfirman : “Siapa yang berdoa kepadaKu maka Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepadaKu akan Ku beri, Siapa yang memohon ampunan kepadaKu, maka Aku ampuni.” (HR. Muslim).Jika saja ada seseorang yang baik kepada kita, selalu memberikan kasih sayangnya pada kita dan selalu memaafkan kesalahan yang kita perbuat, sudah pasti kita akan mencintainya. Lalu, mengapa kita belum juga mencintai Allah dengan kecintaan yang sempurna, padahal Allah lah selalu memberikan kebaikan seumur hidup kita.Orang yang belum mencintai Allah, belum sempurnalah keimanannya.Jika dia bisa mencintai makhlukNya, mengapa dia tidak mencintai Sang Khalik. Itu disebabkan dirinya masih belum meyakini keberadaan Allah sepenuhnya. Padahal Allah itu selalu mengawasinya, dan Allah itu dekat dengannya. Allah berfirman : “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat...” (QS. Al-Baqarah : 186).Mencintai Allah adalah kehidupan bagi hati dan nutrisi bagi ruh. Tanpanya, hati tidak akan merasakan kelezatan, kenikmatan, kemenangan, dan bahkan kehidupan. Bila hati kehilangan cintanya kepada Allah, deritanya melebihi apapun yaitu penyesalan, kekosongan hati, dan jauh daripada kebenaran. Biasakanlah untuk mencintai Allah dan mentaatiNya. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu dijinakkan dengan ketaatan. Sehingga tanpa ketaatan akan menjadi liar anggota badannya. Jika tidak terdapat kecintaan pada Allah dalam hati kita, maka tidak ada pula ketundukan padaNya.Kak, Yuk kita Mencapai Derajat Tertinggi Dengan Mencintai Allah, cintailah Allah. Dan janganlah cintai Allah selain karenaNya. Maka keberkahan akan selalu datang menghampiri kita, dan Allah akan mencukupkan hati kita dengan apa yang telah kita miliki.#Baca Juga : Tak Mungkin Allah Zalim Pada MakhlukNya