[caption id="attachment_14549" align="aligncenter" width="521"] Menjaga Lisan Pada Saat Berpuasa[/caption]
Donasiberkah – Sahabat Dermawan, bulan Ramadhan adalah bulan yang memberikan kabar untuk menunaikan sebuah kewajiban untuk menunaikan ibadah puasa, ibadah selama satu bulan penuh. Seperti yang sudah kita ketahui, berpuasa merupakan salah satu dari rukun Islam. Itu artinya kewajiban apabila ditinggalkan akan mendapatkan dosa.
Baca Juga : Ramadhan Jalan Menuju Taubat
Sahabat, meninggalkan ibadah tanpa adanya hukum yang jelas, maka hukumnya dosa yang sangat besar. Jika seseorang memiliki alasan yang syar’i, maka wajib untuk menggantinya dengan berpuasa di luar bulan puasa. Jadi, puasa wajib di bulan Ramadhan sangatlah penting dan tidak bisa ditinggalkan.
Di bulan yang suci ini kita di wajibkan untuk berpuasa. Dalam menjalani puasa, kita diperintahkan untuk menahan haus dan lapar, menahan amarah, mengendalikan hawa nafsu dan lainnya yang dapat membatalkan puasa. Pada bulan Ramadhan kita dilatih untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Sahabat, kita dilatih dalam satu bulan yang penuh, untuk diterapkan di sebelas bulan setelahnya. Itulah salah satu tujuan dari bulan Ramadhan ini. Hikmah dalam menjalankan puasa ada banyak sekali. Selain sebagai sarana untuk melatih hawa nafsu, kita juga dilatih untuk mencegah dari perbuatan-perbuatan maksiat.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ““Bukanlah puasa itu sebatas menahan dari lapar dan haus, tetapi hakikat puasa itu ialah menahan diri dari perbuatan yang sia-sia dan ucapan-ucapan yang tidak layak (rafats).” (HR. Ibnu Majah).
[caption id="attachment_14550" align="aligncenter" width="300"] Menjaga Lisan Pada Saat Berpuasa[/caption]#Hendaknya Menjaga Lisan Dari Perkara Yang Membatalkan
Sahabat, menjaga lisan bukanlah suatu perkara yang mudah. Menjaga lisan kita dari perkataan yang menimbulkan perkara maksiat sangat sulit dilakukan apabila belum terbiasa. Oleh Karena itu, dengan datangnya bulan Ramadhan ini, kita dilatih untuk terbiasa menjaga lisan dari perkara dusta dan maksiat.
Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.”. (HR. Bukhari).
Puasa yang sah adalah puasa yang diterima disisi Allah, puasa yang diterima adalah puasa yang maksudnya tercapai. Lalu apa maksud dari puasa itu? Adalah berakhlak dengan akhlak yang baik. Maka, jika dengan berpuasa dia dapat merubah akhlaknya, Insya Allah puasa yang ia lakukan diterima oleh Allah.
Baca Juga : Bulan Suci Ramadhan Menata Iman
#Jadikan Momen Untuk Perubahan
Oleh karena itu, dengan adanya bulan Ramadhan jadikan perubahan akhlak dan perbuatan kita menjadi lebih baik lagi. Jangan lupa di bulan Ramadhan untuk memperbanyak amalan kebaikan. Salah satu amalan yang dapat kita lakukan adalah bersedekah untuk orang yang berpuasa, melalui link kebaikan di bawah ini:
[caption id="attachment_12072" align="aligncenter" width="300"] Donasi Sekarang Griya yatim[/caption]