Griya Yatim dan Dhuafa

Nazar Abdul Muthallib Kakek Nabi ﷺ

Admin
Admin 19 Oct 2021

Dinasiberkah.id- Ketika Abdullah bin Abdul Muthallib belum dilahirkan, Abdul Muthallib pernah bernazar kepada berhalanya bahwa jika anaknya laki-laki sudah ada sepuluh orang, salah seorang dari mereka akan dijadikan kurban di muka berhala yang ada di sisi Kabah yang biasa dipuja oleh para bangsawan Quraisy.

Berhala-berhala di Zaman Jahiliyah

Oleh sebab itu, setelah istri Abdul Muthallib melahirkan anak laki-laki, genaplah mereka memiliki sepuluh orang anak. Anak laki-laki yang kesepuluh ini tidaklah diberi nama dengan nama-nama yang biasa, tapi diberi nama dengan nama yang arti dan maksudnya berlainan sekali, yaitu dengan nama Abdullah, yang artinya 'Hamba Allah', padahal anak laki-laki dari Abdul Muthallib yang sebelumnya ada yang bernama Abdul Uzza (Hamba berhala Uzza), Abdu Manaf (hamba berhala Manaf) dan sebagainya.

Selanjutnya, setelah Abdullah berumur beberapa tahun, sementara itu Abdul Muthalib belum menyempurnakan nazarnya, pada suatu hari dia mendapat tanda-tanda yang tidak tersangka-sangka datangnya, yang menyuruhnya supaya menyempurnakan nazarnya. 

Baca Juga: Abu Bakar Ash Shiddiq Teladan Bahkan Semasa Jahiliyah

Oleh sebab itu, muncullah kejadian salah seorang dari anaknya laki-laki hendak dijadikan kurban (disembelih). Sebelum pengorbanan itu dilaksanakan, dia lebih dulu mengumpulkan semua anak laki-lakinya dan mengadakan undian.

Pada saat itu undian telah jatuh pada diri Abdullah, padahal Abdullah adalah seorang anak yang paling muda, yang paling bagus rupa wajahnya, dan yang paling dicintainya. Tetapi apa boleh buat, undian jatuh kepadanya, dan Abdullah menurut saja apa yang menjadi kehendak ayahnya.

Rangkaian Nama Bayi Laki Laki Islami 3 Kata « KitabNamaBayi.comKumpulan Arti Nama Bayi, 2-3 Kata, Unik Keren

Seketika tersiar kabar di seluruh kota Mekah bahwa Abdul Muthallib hendak mengorbankan anaknya yang paling muda. Ketika terdengar kabar itu, seketika itu juga datanglah seorang kepala agama, penjaga Katrah, kepada Abdul Muthallib dengan maksud menghalang-halangi apa yang hendak diperbuat oleh Abdul Muthalib.

 

Kepala agama itu memperingatkan untuk tidak melakukan perbuatan itu. Jika sampai dilaksanakan, sudah pasti kelak akan dicontoh oleh orang banyak karena Abdul Muthallib itu adalah seorang wali negeri pada masa itu dan dia berpengaruh besar pada segenap penduduk di Mekah. Sebab ihr, apa yang dia kerjakan tentu akan dicontoh oleh orang banyak. Jadi, perbuatan itu tidak boleh dilaksanakan. Kemudian nazarnyaihr ditebus dengan menyembelih seratus ekor unta.

Fungsi Berhala Pada Masa Arab Jahiliyah Pra-Islam - Islami[dot]co

Berhubung kepala agama, atau bisa disebut pendeta penjaga Masjidil Haram, telah memperkenankan bahwa nazar Abdul Muthallib itu cukup ditebus dengan seratus ekor unta, maka disembelihlah oleh Abdul Muththalib seratus ekor unta di muka Ka'bah guna menebus nazarnya itu. Dengan demikian, Abdullah urung untuk jadi kurban.

Dengan peristiwa itu, pada waktu Nabi saw telah beberapa tahun lamanya menjadi nabi utusan Allah, beliau pernah bersabda,

"Aku anak laki-laki dari dua orang yang disembelih." Maksudnya, Nabi Muhammad itu dari keturunan Nabi Ismail dan dari Abdullah, yang kedua-duanya pernah hendak disembelih oleh ayahnya masing-masing, tetapi tidak jadi disembelih.  Wallahu A'lamu Bis Shawab.

Maukah sahabat jadi bagian dari GYD (Generasi Yang Dermawan) untuk mensejahterakan anak-anak yatim dan dhuafa penghafal Al-Qur’an? Mari berdonasi di link kebaikan di bawah ini:

# Artikel Terkait

Artikel terkait tidak ditemukan.