Penyebab cegukan
Ketika otot yang memisahkan perut dan dada (diafragma) berkontraksi tanpa disengaja, maka timbullah cegukan. Diafragma ini memiliki peranan yang begitu penting dalam sistem pernapasan manusia. Hal ini disebabkan tubuh bergantung pada pergerakan dan kontraksi pada diafragma agar proses pernapasan berlangsung secara normal.Cegukan juga cukup sering terjadi pada bayi. Beberapa peneliti berkesimpulan bahwa cegukan yang terjadi pada bayi, mungkin merupakan hal yang normal dan juga merupakan bagian dari proses tumbuh kembangnya.Saat menarik napas, otot diafragma akan turun (kontraksi) dan akan naik kembali (relaksasi) saat kita menghembuskan napas. Ketika cegukan, otot diafragma akan berkontraksi secara tiba-tiba, dan menyebabkan udara terlalu cepat masuk ke dalam paru-paru, sehingga katup saluran pernapasan menutup dan menimbulkan suara ‘hik’.Kontraksi dari otot diafragma yang tiba-tiba ini dapat dipicu oleh berbagai hal, baik yang berlangsung hanya sementara atau berkepanjangan. Cegukan yang bersifat sementara dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti makanan pedas, minuman berkarbonasi dan beralkohol, mengunyah atau mengisap permen, merokok, serta makan terlalu banyak atau terlalu cepat. Selain itu, perubahan suhu secara tiba-tiba, pengaruh kondisi pikiran juga dapat menimbulkan cegukan. Seperti sedang merasa gugup, terlalu bersemangat, atau stres juga dapat memicu cegukan yang bersifat sementara.Cegukan yang bersifat sementara akan hilang dengan sendirinya tanpa pemeriksaan atau penanganan lebih lanjut.Cara mengatasi cegukan sementara
Beberapa cara dapat dilakukan untuk meredakannya lebih cepat, seperti :Mengkonsumsi air hangat dan madu
Berkumur
Menahan napas dalam
Mengonsumsi jahe segar Cegukan itu bisa menjadi hal yang berbahaya jika sampai melebihi batas waktu normalnya. Sebab,cegukan itu juga bisa menjadi tanda-tanda atau efek dari penyakit dalam tubuh kita. Misalnya, terdapat gangguan sistem pencernaan, gangguan pada saraf, gangguan pada otak, dan lainnya. Jika penyebab nya adalah hal-hal seperti ini, maka perlu tindakan lanjut.
Tes darah, untuk melihat tanda infeksi sebagai pemicu cegukan.
Endoskopi, untuk melihat kondisi kerongkongan atau saluran pernapasan.
Elektrokardiografi (EKG), untuk memeriksa kondisi jantung.