Donasiberkah.id - Bulan Rajab adalah bulan Istimewa (bulan haram) dalam Islam. Bulan Rajab adalah satu dari empat bulan haram dalam sistem penanggalan Hijriah, kalender Islam yang merujuk para peredaran bulan (qomariyah). Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa di Bulan Rajab yang perlu kamu ketahui.
Tahun ini, bulan Rajab tahun ini 1443 Hijriah jatuh pada hari Kamis (3/2/2022). Bulan Rajab yang istimewa ini juga termaktub dalam firman Allah di bawah ini:
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS At Taubah [9]:36).
Para ulama menafsirkan empat bulan haram itu, salah satunya adalah bulan Rajab. Tiga lainnya adalah bulan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram.
Bulan rajab adalah penanda atau pintu gerbang menuju Ramadhan tak lama lagi. Setelah Rajab lantas bulan Sya’ban lalu sampailah ke bulan suci Ramadhan yang ditunggu semua Umat Muslim di seluruh dunia.
Dalam Islam, bulan Rajab juga menandai momen bersejarah, berdasarkan catatan sejarah Islam, terdapat peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan sejarah hidup Rasulullah ﷺ dan dakwah beliau pada bulan Rajab ini. Salah satu peristiwa yang paling terkenal terjadi di bulan Rajab adalah Isra' Mi'raj.
Tidak hanya itu, bulan Rajab juga tercatat sebagai momen terjadinya salah satu peristiwa 'amul huzni Rasulullah ﷺ Peristiwa 'amul huzni tersebut dimaknai sebagai tahun kesedihan Rasulullah ﷺ karena kehilangan beberapa orang terkasih di sampingnya.
"Paman Rasulullah ﷺ Abu Thalib, yang selama beliau berdakwah menjadi pelindung dan benteng pertahanan yang selalu membela perjuangan Rasulullah. Wafat pada bulan Rajab, yaitu 6 bulan setelah keluar dari pemboikotan pada usia 87 tahun," tulis Ibnu Abi Nashir dalam Panduan Lengkap Khutbah.
Adapun peristiwa penting dalam Islam lain yang bertepatan dengan bulan Rajab dapat disimak pada pemaparan berikut. Mulai dari turunnya wahyu shalat saat Rasulullah melakukan Isra' Mi'raj hingga pembebasan Baitul Maqdis.
1. Turun wahyu salat pertama kali
Peristiwa Isra' Mi'raj yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ berlangsung pada tanggal 27 Rajab tahun kesepuluh kenabian. Tepatnya, sebelum beliau hijrah ke Madinah.
"Isra' Mi'raj terjadi pada tahun 621 M, atau tahun 10/11 dari kenabian (Bi'tsah). Jumhur ulama menyebutkan tanggalnya adalah malam Jumat tanggal 27 Rajab," tulis buku di Balik 7 Hari Besar Islam karya Muhammad Sholikhin.
Isra' Mi'raj sendiri merupakan perjalanan Rasulullah ﷺ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga Sidratul Muntaha. Saat peristiwa inilah, Allah ﷻ memerintahkan shalat lima waktu sebagaimana yang tertuang dalam hadits berikut
هِيَ خَمْسٌ، وَهِيَ خَمْسُونَ، لاَ يُبَدَّلُ القَوْلُ لَدَيَّ". قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى، فَقَالَ: رَاجِعْ رَبَّكَ. فَقُلْتُ: اسْتَحْيَيْتُ مِنْ رَبِّي
Artinya: "Lima waktu itu setara dengan lima puluh waktu. Tak akan lagi berubah keputusan-Ku." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Aku kembali bertemu dengan Musa. Ia menyarankan, 'Kembalilah menemui Rabbmu'. Kujawab, 'Aku malu pada Rabbku'." (HR Bukhari).
2. Kisah Israj Miraj
Peristiwa Isra dan Mikraj yang dialami Nabi Muhammad saw. dilukiskan alam Surah al-Isra:1, "Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari masjidil haram ke masjidil aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."
Isra' yang bermakna perjalanan malam adalah peristiwa ketika Nabi Muhammad saw. berangkat dari Ka'bah di Makkah ke Baitul Maqdis di Yerusalam. Jarak Makkah ke Yerusalem sekitar 1.239 kilometer yang pada sekitar 621 Masehi normalnya ditempuh dengan perjalanan kuda atau unta sekitar sebulan. Namun, Nabi Muhammad saw. mencapainya hanya dalam semalam.
Sementara itu, mikraj, kenaikan, adalah peristiwa saat Nabi Muhammad dari Baitul Maqdis di Yerusalem ke Sidratul Muntaha, melewati 7 langit.
Nabi akhirnya tiba di Sidratul-Muntaha, yang merupakan simbol puncak pengetahuan yang paling mungkin dicapai makhluk. Dalam Surah an-Najm:17, digambarkan, "Penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya".
Nabi Muhammad saw. menerima perintah salat dari Allah untuk umat Islam. Awalnya, jumlahnya 50 kali sehari. Namun, setiap kali Rasulullah turun, Nabi Musa mengingatkan beliau bahwa jumlah tersebut terlalu besar. Nabi diminta meminta keringanan, hingga tersisa 5 rakaat sehari semalam, dan beliau malu untuk memohon lebih sedikit lagi.
3. Perang Tabuk
Salah satu perang terbesar dalam cerita Nabi Muhammad ﷺ ini terjadi pada bulan Rajab tahun ke-9 setelah hijrah. Rasulullah ﷺ baru kembali ke Madinah pada 26 Ramadhan, usai perang yang terjadi sekitar satu bulan.
Perang ini berbeda dengan peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya. Rasulullah ﷺ menampakkan seluruh rencana perang, padahal biasanya menggunakan kode atau sandi yang tidak mudah diketahui musuh.
Rasulullah juga berangkat bersama 30 ribu pasukan saat musim panas sehingga terasa sangat sulit bagi pasukan muslim. Pasukan ini kemudian disebut dengan jaisyul usrrah akibat kesulitan tersebut.
Pada Perang Tabuk, diketahui pula pelaksanaan salat jamak mulai disyariatkan. Hal ini dijelaskan dalam hadits yang berbunyi,
Artinya: Dari Anas RA, ia berkata, "Apabila Rasulullah ﷺ berangkat menuju perjalanan sebelum tergelincir matahari, beliau akhirkan shalat dzuhur ke waktu ashar. Kemudian beliau berhenti untuk menjamak shalat keduanya. Dan jika matahari tergelincir sebelum ia berangkat, maka beliau shalat dzuhur terlebih dahulu kemudian naik kendaraan." (HR Bukhari).
4. Pembebasan Baitul Maqdis
Sesuai ajaran Islam, Allah SWT memerintahkan untuk menghindari pertumpahan darah kecuali atas namaNya atau umat Islam diserang lebih dulu. Hal inilah yang terjadi pada pembebasan Baitul Maqdis atau Al-Aqsa di Palestina pada 28 Rajab 583 Hijriah atau 2 Oktober 1187.
Baitul Maqdis berhasil dibebaskan Salahuddin Al-Ayubi atau Yusuf bin Najmuddin al-Ayyubi. Salahuddin mulai mengarahkan pasukannya pada Jumadil Awal 583 Hijriah. Kemudian, mulai melakukan penyerangan pada 26 Rabi Al-Thani 583 Hijriah.
Itulah peristiwa-peristiwa yang mengiri Bulan Rajab di masa lampau, patutlah bagi kita untuk mengisi gerbang Ramadhan ini dengan meningkatkan suhu kebaikan, baik jiwa maupun harta tertuang kepada amal sholeh.
Maukah sahabat jadi bagian dari pensejahtera anak-anak yatim dan dhuafa? Yuk tunaikan zakat, infaq-sedekah maupun wakaf di link kebaikan di bawah ini: