Griya Yatim dan Dhuafa

Sejatinya Inilah Sahabat Terbaik

Admin
Admin 07 Aug 2020
Sahabat, manusia di satu sisi adalah makhluk yang sempurna karena kemampuannya berpikir yang digunakan untuk istiqamah di jalan yang lurus. Namun di satu sisi yang lainnya manusia adalah makhluk yang paling susah bahagia karena besarnya keinginan yang hanya memikirkan dunia, yang membuat dirinya sibuk hingga lupa menjalankan tugas-tugasnya untuk bekal di akhirat nantinya. Sejatinya Inilah Sahabat Terbaik yang perlu kamu ketahui.Sebagai bekal yang terbaik adalah teman yang akan memberikan syafa’at kelak di hari kiamat, sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : ”Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat menjadi pemberi syafa’at bagi orang yang bersahabat dengannya.” (HR. Muslim).Sahabat, kecintaan dan interaksi kita dengan Al-Qur’an merupakan sebuah tolak ukur bagi hati kita. Jika suatu hari kita merasa berat untuk membaca serta mempelajari Al-Qur’an, bisa jadi itu adalah pertanda bahwa hati kotor, paksakanlah untuk membaca Al-Qur’an, insya Allah ayat-ayat Al-Qur’an yang sahabat baca akan membersihkan kotoran-kotoran yang terdapat di hati sahabat.Sejatinya Inilah Sahabat Terbaik Sebagaimana Allah berfirman : “Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuhan bagi penyakit-penyakit (yang berada) di dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus).Sudah seharusnya kak, kita kaum muslim menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabat karibnya, yaitu dengan berakhlak sebagaimana yang di contohkan Rasulullah. Sebagaimana yang telah di ceritakan oleh Hisyam bin Amir yang bertanya kepada Sayyidatina Aisyah tentang akhlak Rasulullah, Aisyah menjawab, “Akhlak Nabi Shallallahu alaihi wa sallam adalah Al-Qur’an.” (HR. Muslim). Menerapkan manajemen hidup yang Qur’ani.

Cara Menjadikan Al-Qur’an Di Dalam Kehidupan

Pertama, mempelajarinya. Al-Qur’an merupakan sumber ilmu agama. Menuntut ilmu agama adalah kewajiban sebagai seorang musllim. Rasululah pun bersabda : “Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim.” (HR. Bukhari). Al-Qur’an pun merupakan kitab umat muslim. Jadi sudah sepantasnya setiap muslim harus bisa membaca dan Al-Qur’an. Mempelajari Al-Qur’an adalah langkah awal untuk menjadi manusia terbaik. Rasulullah bersabda : “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya. ” (HR. Bukhari).Kedua, melafazkannya atau membacanya. Membaca Al-Qur’an merupakan cara yang paling awal untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabat di dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagaimana sabda Nabi : “Tiada penolong yang lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari kiamat daripada Al-Qur’an. Bukan Nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.” (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya).Ketiga, mentadabburinya. Cara ini mengajarkan kepada kita bahwa Allah Azza wa Jalla menurunkan kitab yang begitu mulia kepada hambaNya sebagai petunjuk, rahmat, penerang bagi siapa saja yang memang benar-benar mau mengambil peringatan tersebut. Allah Azza wa Jalla juga menyuruh umat muslim agar mentadaburinya (merenunginya), sebagaimana Allah Azza wa Jalla berfirman : ”Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an? sekiranya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS. An Nisa : 82).

#Baca Juga : Abdurrahman Bin Auf Sahabat Nabi yang Sangat Dermawan

Dalam ayat lain Allah berfirman : “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci? “ (QS. Muhammad : 24). Kita harus bisa berusaha untuk mentadaburi  dengan cara merenungi kandungan dan maknanya.Keempat, mengamalkanya. Langkah yang terakhir yang harus dipastikan untuk bisa bersahabat dengan Al-Qur’an adalah berusaha untuk mengamalkan setiap ayat yang terkandung di dalamnya. Karena celakalah seseorang yang telah memahami Al-Qur’an namun tidak mau mengamalkannya. Itulah orang-orang yang fasik, yang terdapat penyakit dalam hatinya.Yuk kak, Sejatinya Inilah Sahabat Terbaik, jadi  yuk senantiasa kita membaca Al-Qur’an setiap harinya, serta mari kita amalkan apa-apa yang terkandung di dalam maknanya.

# Artikel Terkait

Artikel terkait tidak ditemukan.