Sifat tamak ini dikatakan sebagai sifat yang paling merusak. Sebab, diawali degan sifat tamak inilah, akan timbul penyakit-penyakit hati yang lainnya. Misalnya hasad dan kikir. Sifat tamak ini juga bisa berakibat pada syirik. Yaitu lebih mencintai harta bendanya dibandingkan kecintaannya kepada Allah. Orang yang tamak pun akan secara sengaja membiarkan nafsu mengendalikan dirinya.Maka yang harus kita lakukan agar terhindar dari sifat tamak adalah,Pertama, fokus dan komitmen dalam meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah ta’ala. Fokus mengejar keridhoan Allah ta’ala adalah tujuan utamanya. Menyadari bahwa dunia hanyalah tempat ujian dan setiap manusia akan menuju kehidupan akhirat.Kedua, memahami hakikat dunia dengan sebaik-baiknya. Dunia itu hanyalah sementara, dan tidak lebih dari sekedar permainan dan senda gurau. Allah berfirman : “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut : 64). Dalam potongan ayat lain pun disebutkan, “...Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid : 20).Ketiga, tundukkanlah dunia sebagai ladang memperoleh amal kebajikan menuju akhirat. Jangan tertipu oleh kehidupan dunia. Kehidupan dunia hanyalah sarana agar kita bisa meraih ridhonya Allah.
Selamatkan Imanmu Dari Sifat Tamak Akan Dunia
Admin
15 Jul 2020
Sifat tamak ini dikatakan sebagai sifat yang paling merusak. Sebab, diawali degan sifat tamak inilah, akan timbul penyakit-penyakit hati yang lainnya. Misalnya hasad dan kikir. Sifat tamak ini juga bisa berakibat pada syirik. Yaitu lebih mencintai harta bendanya dibandingkan kecintaannya kepada Allah. Orang yang tamak pun akan secara sengaja membiarkan nafsu mengendalikan dirinya.Maka yang harus kita lakukan agar terhindar dari sifat tamak adalah,Pertama, fokus dan komitmen dalam meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah ta’ala. Fokus mengejar keridhoan Allah ta’ala adalah tujuan utamanya. Menyadari bahwa dunia hanyalah tempat ujian dan setiap manusia akan menuju kehidupan akhirat.Kedua, memahami hakikat dunia dengan sebaik-baiknya. Dunia itu hanyalah sementara, dan tidak lebih dari sekedar permainan dan senda gurau. Allah berfirman : “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut : 64). Dalam potongan ayat lain pun disebutkan, “...Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid : 20).Ketiga, tundukkanlah dunia sebagai ladang memperoleh amal kebajikan menuju akhirat. Jangan tertipu oleh kehidupan dunia. Kehidupan dunia hanyalah sarana agar kita bisa meraih ridhonya Allah.