Griya Yatim dan Dhuafa

Ummul Mu’minin Saudah binti Zam’ah

Admin
Admin 14 Dec 2021

Donasiberkah.id - Saudah binti Zam’ah adalah seorang wanita Quraisy dari Bani ‘Amir. Sebagian sejarawan menyatakan tidak ada catatan yang bisa dijadikan rujukan kuat mengenai tahun kelahiran beliau. Ummul mukmini Saudah binti Zam’ah radhiallahu ‘anha adalah janda dari sahabat as-Sakran bin Amr radhiallahu ‘anhu. Bersama as-Sakran ia memiliki 5 orang anak.

Karena itu tidak diketahui pula usianya saat menikah dengan Nabi dan berapa tahun usianya saat wafat. Namun ada yang mengatakan bahwa usinya saat menikah dengan Nabi adalah 55 tahun. Ibunda Saudah dinikahi oleh Nabi ﷺ saat 3 tahun sebelum hijrah.

Saudah Binti Zam'ah, Istri Nabi yang Paling Panjang Tangannya

Pernikahan Nabi ﷺ dengan Saudah binti Zam’ah adalah bantahan yang telak bagi orang-orang yang menuduh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tuduhan keji terkait hubungan beliau dengan wanita. Saat Nabi tengah dirundung duka karena wafat Khadijah sang istri tercinta, Khoulah binti Hakim datang menyarankan agar beliau menikah. Khoulah mengajukan dua nama Saudah atau Aisyah. Lalu Rasulullah ﷺ memilih Saudah binti Zam’ah. 

Beliau memilih wanita yang tua usianya dibanding Aisyah yang masih muda. Setelah pernikahan itu berusia 3 tahun lebih barulah Nabi menikahi Aisyah. Kalau tuduhan orang-orang yang dengki terhadap Islam itu benar, niscaya beliau lebih mengutamakan wanita-wanita muda dan gadis untuk dijadikan pedamping beliau setelah Khadijah.

#Saudah Wanita yang Pemberani

Ummul Mukminin Saudah binti Zam'ah, Istri Rasulullah setelah Khadijah |

Saudah adalah salah seorang yang tergolong pertama kali beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Dia menerima Islam pada saat hal itu sangat mungkin berarti penyiksaan dan bahkan kematian di tangan orang Quraisy. Tapi Saudah tidak membiarkan rasa takut menghentikannya untuk menegaskan kebenaran.

Baca Juga : Ummul Mukminin Hafshah binti Umar bin al-Khattab

Saudah adalah Muslim pertama di keluarganya dan dia memainkan peran penting sehingga suaminya (sebelum Nabi) juga masuk Islam. Dia juga termasuk orang-orang yang berhijrah ke Habasyah, meninggalkan rumahnya dan segala hartanya untuk melakukan perjalanan melintasi gurun dan lautan ke negeri yang jauh. 

Setelah beberapa waktu di rumah barunya di Abyssinia, suami Saudah jatuh sakit dan meninggal dunia.  Dia sekali lagi melakukan perjalanan melalui laut dan gurun, kembali ke Makkah untuk berkumpul dengan umat Islam.

# Saudah suka bercanda 

Saudah Binti Zam'ah, Istri Kedua Nabi Muhammad

Saudah suka membuat orang lain tertawa dan memiliki selera humor yang tinggi. Begitu dia melihat rasa sakit dan kesedihan di wajah suaminya (Nabi ﷺ), dia memutuskan humornya akan menjadi saat yang tepat untuk meringankan beban Nabi.

Saudah pernah bercerita kepada Nabi dia sholat di belakang Nabi begitu lama sehingga dia khawatir hidungnya akan berdarah karena panjang ruku (membungkuk dalam doa).  Tidak ingin mendapatkan darah di mana-mana dari mimisan yang akan datang, dia menutup hidungnya. Nabi yang tidak bisa tidak membayangkan gambaran lucu Saudah memegang hidungnya saat sholat akhirnya tersenyum dan reda kesedihannya.

Pada satu kesempatan, Aisyah RA dan Hafsah RA, mengetahui ketakutan besar Saudah terhadap Dajjal (juga dikenal oleh orang Kristen sebagai Antikristus). Namun, keduanya justru mulai berbicara tentang hal ini di depan Saudah.

Saudah kemudian sangat takut sehingga dia segera berlari ke ruangan gelap yang penuh dengan sarang laba-laba untuk bersembunyi dari monster itu. Ketika Nabi Muhammad SAW masuk, dia menemukan kedua istrinya sedang tertawa sehingga Nabi bertanya kepada mereka apa yang begitu lucu. 

Saat diberi tahu apa yang terjadi, Nabi memanggil Saudah untuk keluar karena tidak ada monster di sekitarnya. Dia keluar dengan malu-malu menertawakan dirinya sendiri. 

# Saudah sangat murah hati

painting of Red and blue abstract Heart Abstract heart painted with acrylic colors on paper. My own work. love art stock illustrations

Saudah dikenal juga sebagai orang yang suka beramal. Setelah Nabi ﷺ wafat dan Saudah menjadi janda sekali lagi dan telah mencapai usia tua, para sahabat Nabi mengambil tanggung jawab merawat istri Nabi. Tetapi Saudah justru berusaha merawat orang-orang yang dia anggap lebih membutuhkan daripada dirinya sendiri.

"Selama pemerintahannya, Umar bin Khattab mengiriminya sekantong penuh dirham." Dia bertanya apa itu, dan setelah mengetahui itu adalah uang, dia sangat terkejut. Dia kemudian membagikan uang itu kepada orang miskin dan yang membutuhkan.” 

Aisyah R.a. bahkan berkata tentang Saudah, “Tidak pernah aku menemukan wanita yang lebih mencintaiku daripada Saudah binti Zam'ah. Saya berharap saya bisa persis seperti dia.  (HR. Muslim).

Baca Juga : Hikmah Pernikahan Zainab dengan Nabi  ﷺ

Saudah adalah contoh wanita yang baik, humoris, dan murah hati yang bisa kita semua hormati dan perjuangkan untuk menjadi seseorang yang pribadinya seperti Saudah.  Dia memegang peran penting dalam perkembangan awal umat Islam, dan termasuk di antara generasi terbaik umat manusia. 

Ummul mukminin Saudah binti Zam’ah wafat di akhir pemerintahan Umar bin al-Khattab tahun 54 H.

Maukah sahabat jadi bagian dari pensejahtera anak-anak yatim dan dhuafa? Yuk tunaikan zakat, infaq-sedekah maupun wakaf di link kebaikan di bawah ini:

# Artikel Terkait

Artikel terkait tidak ditemukan.