[caption id="attachment_12379" align="aligncenter" width="500"] Yuk Bantu Kakek Johana dan Keluarga Penuhi Kebutuhan Sehari-hari[/caption]
Donasiberkah - Dengan kondisi kakinya yang tidak bisa berjalan normal, karena terkena penyakit komplikasi yakni asam urat, rematik, darah tinggi sejak 6 tahun lalu. Bapak Johana (51 thn) hanya bisa mengikat sapu lidi demi membantu istrinya, Umah (49 thn), yang harus menjadi tulang punggung keluarga demi keberlangsungan hidup anak-anaknya dan juga suaminya.
#Kehidupan Yang Tidak Layak
Keluarga Bapak Johana kini tinggal di gubuk kecil dengan bilik-bilik yang kecil berlantai tak keramik dan tidak ada kamar mandinya. Bahkan untuk mendapatkan air, ia harus menimbanya terlebih dahulu di sumur. Bagi Bapak Johana yang hanya bisa berdiri dengan memegang tongkat di kedua tangannya, sangat berbahaya untuknya menimba air ketika ingin berwudhu.
Baca Juga : Bantu Perjuangan Kakek Nenek Mencari Nafkah
Selama Ibu Umah berkeliling jauh untuk berjualan sapu dan anaknya pergi untuk bersekolah, Bapak Johana tinggal sendiri dirumah. Karena keadaan kakinya yang tidak bisa berjalan normal, ia hanya bisa mengikat lidi-lidi untuk dijual.
Ia mendapatkan lidi-lidi dengan cara membeli lidi-lidi biasa dari penjual, kemudian ia olah kembali agar menghasilkan beberapa sapu lidi yang kemudian dapat dijual kembali. Kerap kesehariannya, Bapak Johana dan keluarganya hanya memakan singkong.
#Berjuang Untuk Sesuap Nasi
“Untuk makan sehari-hari cuman ada singkong, itupun boleh dikasih dari tetangga. Kalo udah gak ada yang bisa dimakan lagi, kulit singkongnya itu saya jemur terus saya masak biar bisa dimakan. Jarang sekali bisa makan dengan nasi” Ujar Bapak Johana.
[caption id="attachment_12380" align="aligncenter" width="500"] Yuk Bantu Kakek Johana dan Keluarga Penuhi Kebutuhan Sehari-hari[/caption]“Udah jarang yang beli sapu lidi, paling banyak cuman dapet Rp15.000 - Rp20.000,- itu pun jarang-jarang. Untuk beli beras juga kadang kurang, kalo ngutang udah nggak dikasih lagi. Makanya daripada beli beras, mendingan beli singkong, kadang juga dilebihin singkongnya.” Ujar Ibu Umah.
Disisi lain, anaknya sangat ingin untuk bisa makan nasi. “Aku kepengen bisa makan nasi tiap hari, seperti ketika bapak masih bisa kerja.” Ucap Surya, anaknya yang kini berumur 14 tahun.
Dengan berkeliling sangat jauh untuk berjualan sapu lidi. Ibu Umah masih sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan memenuhi harapan anaknya tersebut. Maka dari itu, Ibu Umah sangat mengharapkan bantuan.
“Untuk makan sehari-hari, jangan sampai anak-anak kekurangan gizi. Serta untuk membayar keperluan sekolah, biar anak-anak nggak putus sekolah.” Tutur Ibu Umah.
#Yuk Bantu Keluarga Kakek Johana
Untuk itu, maukah #SahabatDermawan untuk menyisihkan sedikit rezeki agar Keluarga Bapak Johana bisa makan nasi dan anak-anaknya tidak terpaksa putus sekolah akibat tidak mampu membiayainya. Oleh sebab itu, yuk kita bantu mereka dengan dengan cara: