[caption id="attachment_13227" align="aligncenter" width="515"] Bantu Mak Anih Berjuang Menghidupi Keluarga[/caption]
Donasiberkah - Sepeninggal Suami, Mak Anih Berjuang Hidupi Dirinya dan Anak di Atas Tanah Orang“Semenjak suami saya meninggal karena sakit 8 tahun lalu, semua kebutuhan rumah, saya yang tanggung. Ya, sudah berumur segini badan suka sakit-sakit, tapi untuk masa depan anak saya, saya enggak boleh nyerah,” ucap Mak Anih. Inilah artikel bantu mak anih berjuang menghidupu keluarga, yuk kita simak artikelnya.
#Berjuang Di Masa Senjanya
Mak Anih merupakan salah satu ibu tangguh yang kini tengah menopang kehidupan anaknya. Semenjak sang suami meninggal 8 tahun silam, merawat sekaligus mencari nafkah ia tanggung sendirian. Mak Anih pun mencoba membuka usaha warung kecil untuk menghidupi ia dan anaknya. Warung kecilnya begitu sederhana, menyediakan aneka makanan dan minuman ringan.
Baca Juga : Bantu Perjuangan Yatim Pencari Jamur Tiram
Tidak banyak yang bisa Mak Anih dapatkan dari warung kecilnya ini. Tak jarang ia harus mencukupkan penghasilan hariannya untuk makan satu rumah.
“Kalau warung sepi, nggak ada pendapatan. Emak sama anak makan seadanya. Kadang anak aja mah yang makan. Emak gampanglah,” lirih Mak Anih sambil mengusap keningnya.
Selain untuk mengisi perut, Mak Anih juga harus memikirkan kebutuhan rumah tangga, belum lagi tabungan jikalau suatu saat mereka terusir dari tanah yang mereka tinggali.
[caption id="attachment_13228" align="aligncenter" width="300"] Bantu Mak Anih Berjuang Menghidupi Keluarga[/caption]Ya, mereka bisa saja terusir. Sebab rumah berukuran 5x10 meter, dengan dinding berupa papan dan anyaman rotan ini berdiri di atas tanah orang lain, sehingga Mak Anih harus selalu siap jika suatu saat dipaksa untuk pindah.
#Di Kondisi Apapun Tetap Bersyukur
Meski hidup dalam himpitan ekonomi, Mak Anih tak pernah lupa mengucapkan rasa syukur kepada Sang Pencipta. Lelah penat seharian, Mak Anih juga tak henti-hentinya bermunajat kepada Sang Pencipta agar dikuatkan dalam mengarungi kehidupan ini.
Memang berat beban yang dipikul oleh Mak Anih. Bukankah akan terasa lebih ringan jika kita saling menyatukan hati untuk mengulurkan tangan untuk Mak Anih?
Baca Juga : Yuk Bantu Perjuangan Bapak Disabilitas
#Yuk Bantu Saudara Kita
Melihat kondisi demikian, Griya Yatim & Dhuafa (GYD) berinisiatif untuk mengajak seluruh #SahabatDermawan dan #OrangBaik untuk membantu Perjuangan Mak Anih hidupi anaknya tengah kondisi yang serba sulit untuk bertahan hidup. Yuk sisihkan sedikit rezeki yang ada pada kita untuk membantunya dengan cara: