[caption id="attachment_12408" align="aligncenter" width="500"] Yuk Bantu Perjuangan Ismail yatim Piatu[/caption]
Donasiberkah – Dampak pandemi kini masih menjadi masalah bagi saudara-saudara kita, yakni anak-anak yatim dan para kaum dhuafa. Sebab, dengan munculnya virus Covid-19 ini, membuat perekonomian mereka semakin memburuk. Salah satunya seperti yang dialami saudara kita Ismail kecil. Ismail (10 th) adalah anak yatim piatu sejak berusia 7 tahun. Inilah artikel, yuk bantu perjuangan ismail yatim piatu.
Pada tahun 2017 Ibu yang ia cintai meninggal dunia karena terkena penyakit lambung kronis, dan pada tahun berikutnya, sang Ayah juga menjemput sang istri karena penyakit yang sama. Dan akhirnya Ismail menjadi yatim piatu yang kini dirawat oleh Kakek dan Neneknya.
Baca Juga : Yuk Bantu Kakek Johana dan Keluarga Penuhi Kebutuhan Sehari-hari
#Perjuangan Dalam Memenuhi Kebutuhan Sehari-hari
Dengan penuh kesabaran, Kakek Asta (60 th) bersama istrinya Nenek Imong (55 th), merawat dan mengasuh Ismail. Kakeknya menjadi tulang punggung Ismail dan sang istrinya, Nenek Imong. Untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah Ismail, Kakek Asta bekerja sebagai penganyam kipas bambu dengan pendapatan Rp.160.000/minggu atau Rp.25.000 per harinya.
Pendapatan tersebut ia gunakan untuk makan sehari-hari dan untuk biaya pendidikan Ismail, tetapi kekurangan menjadi cerita sehari-hari keluarga Kakek Asta. Karena pendapatan yang pas-pasan tersebut belum bisa menutupi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga Kakek Asta termasuk untuk membiayai sekolah Ismail yang saat ini sedang mengenyam pendidikan di bangku SD Kelas 4.
[caption id="attachment_12407" align="aligncenter" width="500"] Yuk Bantu Perjuangan Ismail yatim Piatu[/caption]#Ismail Membantu Sang Kakek
Ismail sadar, dengan keterbatasan Kakek dan Nenek dalam mengurusnya ia berusaha untuk membantu sang Kakek dan Nenek ketika sedang menganyam kipas sepulang sekolah demi meringankan beban sang Kakek.
Kakek Asta terharu hingga menangis saat melihat cucunya yang selalu membantu pekerjaannya tanpa mengeluh. Bahkan terkadang menolak untuk bermain dengan temannya demi membantunya dalam menganyam bambu.
“Kadang seperti teriris hati saya karena tidak bisa memberikan hal yang dia minta, meskipun begitu ia tetap menjawab ‘iya, kek..’ dengan wajah yang tersenyum dan kemudian membantu saya bekerja.” lirih Kakek Asta.
Baca Juga : Yuk Bantu Perjuangan Ibu Maning di Usia Senja
#Yuk Bantu Saudara Kita Yang Membutuhkan
Untuk itu, Maukah #SahabatDermawan untuk menyisihkan sedikit banyak rezeki untuk membantu Kakek Asta dan Lansia Dhuafa lainnya yang berjuang tanpa mengenal Lelah demi kebahagiaan keluarganya? Ayo bantu mereka dengan cara menyisihkan hartanya di jalan Allah. Insya Allah setiap kebaikan yang kita keluarkan akan di balas dengan kebaikan pula.