Namun hanya hati kita yang dapat mengendalikan jiwa dan memaksa agar jiwa ini tunduk dan taat kepada Allah. Sebagai mana sabda Rasulullah mengenai hati, “Sesungguhnya di dalam jasad (badan) terdapat segumpal daging, jika ia bagus maka seluruh jasadnya bagus. Dan jika rusak maka seluruh jasadnya pun rusak. Ketahuilah Segumpal daging itu adalah hati.” (HR Bukhari dan Muslim). Jika hati kita bersih dan kuat terhadap godaan nafsu maka diri kita akan selamat, baik di dunia maupun di akhirat.Untuk menguatkan hati hanyalah dengan memperkuat keimanan kita kepada Allah. Dengan keimanan yang kokoh, kita dapat menundukkan jiwa kita dan menjadi jiwa yang dapat mencintai hal-hal yang ada di surga atau Al makarih. Dengan memperkuat keimanan kita, kita juga dapat mengendalikan jiwa kita dari hal-hal yang disukainya dan menghindari siksa api neraka. Sebab, neraka itu dipenuhi dengan hal-hal yang dicintai oleh jiwa kita, atau disebut dengan As syahwat.Yang artinya neraka itu diliputi dengan nafsu-nafsu yang cenderung dengan kejelekan, seperti zina, korupsi, mabuk dan lainnya. Jika seseorang mengikuti dan terjerumus kedalam nafsu syahwatnya, maka dia semakin menjauh dari surga dan juga semakin dekat dengan neraka. Jalan-jalan menuju neraka itu adalah hal yang merupakan kenikmatan dunia semata. Dengan begitu kita harus menjauhi As syahwat dan menolak kehendak jiwa kita yang suka terhadap As syahwat tersebut.
Al makarih dan As syahwat
Admin
29 May 2020
Namun hanya hati kita yang dapat mengendalikan jiwa dan memaksa agar jiwa ini tunduk dan taat kepada Allah. Sebagai mana sabda Rasulullah mengenai hati, “Sesungguhnya di dalam jasad (badan) terdapat segumpal daging, jika ia bagus maka seluruh jasadnya bagus. Dan jika rusak maka seluruh jasadnya pun rusak. Ketahuilah Segumpal daging itu adalah hati.” (HR Bukhari dan Muslim). Jika hati kita bersih dan kuat terhadap godaan nafsu maka diri kita akan selamat, baik di dunia maupun di akhirat.Untuk menguatkan hati hanyalah dengan memperkuat keimanan kita kepada Allah. Dengan keimanan yang kokoh, kita dapat menundukkan jiwa kita dan menjadi jiwa yang dapat mencintai hal-hal yang ada di surga atau Al makarih. Dengan memperkuat keimanan kita, kita juga dapat mengendalikan jiwa kita dari hal-hal yang disukainya dan menghindari siksa api neraka. Sebab, neraka itu dipenuhi dengan hal-hal yang dicintai oleh jiwa kita, atau disebut dengan As syahwat.Yang artinya neraka itu diliputi dengan nafsu-nafsu yang cenderung dengan kejelekan, seperti zina, korupsi, mabuk dan lainnya. Jika seseorang mengikuti dan terjerumus kedalam nafsu syahwatnya, maka dia semakin menjauh dari surga dan juga semakin dekat dengan neraka. Jalan-jalan menuju neraka itu adalah hal yang merupakan kenikmatan dunia semata. Dengan begitu kita harus menjauhi As syahwat dan menolak kehendak jiwa kita yang suka terhadap As syahwat tersebut.