Kita tidak boleh untuk terlalu mencintai dunia, karena hal tersebut merupakan awal dari setiap kesalahan. Orang yang terlalu mencintai dunia akan menjadikan dunia sebagai tujuan akhirnya. Mereka akan melupakan tujuan dari penciptaan manusia seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an, “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku” (QS. Adz-Dzariyat : 56). Mereka hanya bertujuan untuk menumpuk bersenang-senang dan menumpuk harta kekayaan. Padahal didalam harta kekayaan terdapat penyakit, karena pemiliknya akan sulit menyelamatkan diri dari sombong dan angkuh.Sifat terlalu mencintai dunialah yang memakmurkan neraka. Seseorang yang terlalu mencintai dunia hanya akan sadar ketika dia berada di kegelapan kubur. Bahwa semua harta yang telah dikumpulkannya sama sekali tidak memberikan manfaat baginya setelah dia mati. Abdullah bin Mas’ud berkata, “Bagi semua orang dunia adalah tamu, dan harta adalah pinjaman. Setiap tamu pasti akan pergi lagi dan setiap pinjaman pasti harus dikembalikan.”Dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, tentang tiga golongan manusia yang pertama kali dimasukkan kedalam neraka, yaitu orang yang berperang, orang yang membaca Al-Qur’an, dan orang yang bersedekah. Mereka melakukan amalan tersebut untuk mendapatkan balasan dunia. Oleh karena itu, mencintai dunia bisa menghalangi seseorang dari pahala. Juga dapat merusak amal-amal yang telah kita kerjakan.Terlalu mencintai dunia akan menghalangi seseorang hamba dari aktifitas yang bermanfaat untuk kehidupan di akhirat, dia akan sibuk dengan apa yang dicintainya. Ketika seseorang mencintai dunia menjadikan dunia sebagai harapannya, dia tidak lagi berharap kepada Allah lagi. Maka Allah akan menjadikan kekafiran didepan matanya dan akan mencerai-beraikan urusannya.
Bahaya Terlalu Mencintai Dunia
Admin
31 May 2020
Kita tidak boleh untuk terlalu mencintai dunia, karena hal tersebut merupakan awal dari setiap kesalahan. Orang yang terlalu mencintai dunia akan menjadikan dunia sebagai tujuan akhirnya. Mereka akan melupakan tujuan dari penciptaan manusia seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an, “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku” (QS. Adz-Dzariyat : 56). Mereka hanya bertujuan untuk menumpuk bersenang-senang dan menumpuk harta kekayaan. Padahal didalam harta kekayaan terdapat penyakit, karena pemiliknya akan sulit menyelamatkan diri dari sombong dan angkuh.Sifat terlalu mencintai dunialah yang memakmurkan neraka. Seseorang yang terlalu mencintai dunia hanya akan sadar ketika dia berada di kegelapan kubur. Bahwa semua harta yang telah dikumpulkannya sama sekali tidak memberikan manfaat baginya setelah dia mati. Abdullah bin Mas’ud berkata, “Bagi semua orang dunia adalah tamu, dan harta adalah pinjaman. Setiap tamu pasti akan pergi lagi dan setiap pinjaman pasti harus dikembalikan.”Dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, tentang tiga golongan manusia yang pertama kali dimasukkan kedalam neraka, yaitu orang yang berperang, orang yang membaca Al-Qur’an, dan orang yang bersedekah. Mereka melakukan amalan tersebut untuk mendapatkan balasan dunia. Oleh karena itu, mencintai dunia bisa menghalangi seseorang dari pahala. Juga dapat merusak amal-amal yang telah kita kerjakan.Terlalu mencintai dunia akan menghalangi seseorang hamba dari aktifitas yang bermanfaat untuk kehidupan di akhirat, dia akan sibuk dengan apa yang dicintainya. Ketika seseorang mencintai dunia menjadikan dunia sebagai harapannya, dia tidak lagi berharap kepada Allah lagi. Maka Allah akan menjadikan kekafiran didepan matanya dan akan mencerai-beraikan urusannya.