Kak, ilmu itu ada di sekitar kita. Misalnya besi, kita bisa belajar dari sifat besi. Besi memiliki sifat yang istimewa, yaitu kuat dan ulet, besi juga mudah untuk dibentuk. Meski besi itu kuat akan tetapi besi juga mempunyai kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah mudah mengalami korosi (berkarat), sehingga rapuh dan kehilangan kekuatannya. Lalu, bagaimana besi dapat dijadikan pelajaran bagi manusia ?Karena di setiap yang Allah ciptakan tak akan pernah sia-sia sebagaimana Allah Ta’ala berfirman : “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali Imran : 191).Seharusnya kita sebagai manusia kak, yang diciptakan oleh Allah akal pikiran sudah seharusnya untuk mengambil pelajaran untuk merenungi tanda-tanda kekuasaan Allah, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ali-Imran : 190).
#Baca Juga : Menjadi Seorang Muslim Yang Baik
Dari ayat di atas, Allah Ta’ala memberikan pelajaran kepada hambaNya melalui ciptaanNya, salah satunya adalah logam ini. Pelajaran yang dapat diambil adalah dalam pendidikan, syarat awal seseorang dapat dididik dan diluruskan yaitu apabila dia telah bersedia patuh dan tunduk kepada pendidiknya, sehingga hatinya luluh serta melunak kak. Dan dia akan mudah menerima pelajaran atau bimbingan.Sifat besi itu sendiri seperti jiwa manusia yang harus dijaga dan selalu dirawat, agar tidak mudah berkarat dan kehilangan kekuatannya. Memang manusia mempunyai kekuatan dan akal pikiran yang luar biasa. Namun ketika hatinya rusak maka dia akan melakukan sesuai keinginannya (kemauannya). Sebagaimana ketika hati manusia kosong dari hikmah (ketepatan dalam segala perkara), ia akan didominasi oleh kejahilan yang akan membuatnya mudah untuk melakukan sebuah kemaksiatan. Hal itu akan menyebabkan rusaknya akhlak manusia.
Kak, ketika manusia memenuhi hidupnya dengan kebalikan dari hikmah dan melampaui batas maka tidak lama lagi hatinya akan diselimuti karat, dan pada akhirnya akan hancur tak tersisa. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman : “Dan Kami jadikan hati mereka keras membatu.” (QS. Al-Ma’idah : 13).Setelah kita belajar dari sifat besi, kita harus tetap menjaga hati ini untuk terus berusaha mengingat Allah di manapun kita berada. Agar tidak seperti besi yang karat.