Griya Yatim dan Dhuafa

Bersihkan Harta Kita dari Hak Orang Lain

Admin
Admin 05 Jun 2020
Sahabat, kita harus meyakini bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini merupakan hanya milik Allah saja. Allah berfirman : “Dan kepunyaannya (Allah) apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi...”  (QS An-Najm: 31). Segala yang ada pada diri kita, anak, harta, dan lainnya, hanyalah titipan dari Allah. Allah menguji orang-orang yang beriman dengan segala yang dimilikinya. Karena belum termasuk orang-orang yang beriman ketika ia belum mendapatkan ujian dari Allah. Yuk kita Bersihkan Harta Kita dari Hak Orang Lain.Allah berfirman : "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan,’Kami telah beriman’, sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (QS. Al-Ankabut : 2-3).Bersihkan Harta Kita dari Hak Orang LainUjian yang Allah berikan datang dari segala arah, termasuk dari harta kita. Allah menitipkan harta kepada kita sebagai ujian, karena harta yang kita miliki akan kita pertanggung jawabkan di hadapan Allah. Rasulullah bersabda : “Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai: (1) umurnya di manakah ia habiskan, (2) ilmunya di manakah ia amalkan, (3) hartanya bagaimana ia peroleh dan di mana ia keluarkan dan (4) mengenai tubuhnya di manakah usangnya.” (HR. Tirmidzi).Dalam harta yang dititipkan oleh Allah pada kita, terdapat hak-hak orang lain di dalamnya. Allah berfirman : “Bahwa dalam setiap harta terdapat hak orang lain (orang yang meminta-minta dan orang yang tidak meminta-minta).” (QS. Adz-Dzaariyat : 19). Oleh karena itu, kita harus membersihkan harta kita dari hak-hak orang lain, karena kita akan dimintai pertanggungjawaban atas hal tersebut.Untuk mensucikan harta kita dari hak-hak orang lain, kita diperintahkan untuk menunaikan zakat. Zakat itu akan disalurkan kepada mustahik yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk (1) orang-orang fakir,(2) orang-orang miskin, (3) pengurus-pengurus zakat,(4) para mu'allaf yang dibujuk hatinya,(5) untuk (memerdekakan) budak, (6) orang-orang yang berhutang, (7) untuk jalan Allah dan (8) untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”  (QS. At-Taubah : 60).

#Baca Juga : Amalan Sedikit Terus Menerus Lebih Dicintai Allah

Diluar kewajiban untuk menunaikan zakat, jika kita memiliki kelebihan, maka tidak baik bagi kita untuk bersifat bakhil. Allah berfirman : “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ali-Imran : 180).Maka bersedekahlah, karena selain dapat membantu saudara kita yang membutuhkan, bersedekah juga memiliki berbagai macam keutamaan. Seperti, menjauhkan bala bencana, membuka pintu rezeki, menghindari penyakit, dan lainnya. Kita tidak boleh khawatir harta kita akan berkurang dan habis, karena pada dasarnya harta itu merupakan titipan dari Allah.Rasulullah juga bersabda : “Ada tiga hal yang aku bersumpah atas ketiganya, yaitu tidak akan berkurang harta mereka karena bersedekah, tidak ada seorang hamba pun yang dizalimi kemudian ia bersabar, pasti Allah akan menambahkan kemuliaan, dan tidak ada seorang hamba pun yang membuka pintu meminta-minta, kecuali Allah akan membukakan baginya pintu kefakiran.” (HR. At-Tirmidzi).Yuk sahabat, kita bersihkan harta kita dari hak-hak orang lain dan jangan lah kita bersifat bakhil atas harta yang telah Allah titipkan kepada kita. Semoga Allah ringankan hati kita untuk menunaikan zakat dan juga bersedekah. Aamiin...

# Artikel Terkait

Artikel terkait tidak ditemukan.