Donasiberkah. Kak,berbicara mengenai perihal diam. Diam merupakan suatu keadaan yang tidak mengalami pergerakan dan tidak menimbulkan suara, namun diam juga sering diartikan dengan sifat seseorang, dimana jika seseorang tersebut tidak banyak bertindak, berbicara jika ditanya, bersuara pelan, gerakannya tidak begitu aktif. Mungkin kita pernah Melihat hal demikian, entah dari saudara, teman terdekat, atau orang-orang yang berada di lingkungan kita.
Dalam mengenai hal ini,diam yang tidak pada tempatnya merupakan salah satu hal yang harus kita perhatikan, sebab diam bukan berarti tidak memperdulikan keadaan . Melainkan diam karena untuk membuat suasana tidak gaduh, atau ingin menghindari dari bicara yang tidak bermanfaat.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam” (HR. Bukhari dan Muslim).
Lebih jelasnya lagi, berkata baik atau diam yang di maksud ialah tidak berkata yang sia-sia dan tidak menyinggung hati orang lain. Berkatalah dengan rendah hati tanpa merendahkan orang lain sebab bahayanya lisan apabila salah dalam berucap akan berakibat fatal, dan dapat menuai pertengkaran yang nantinya bisa memakan korban.
#Berkata Baik Atau Diam
Maka dari itu Ali bin Abi Thalib radhiyallahu berkata : ”Seseorang mati karena tersandung lidahnya dan seseorang tidak mati karena tersandung kakinya, tersandung mulutnya akan menambah (pening) kepalanya sedang tersandung kakinya akan sembuh perlahan.”
Terkadang diam dijadikan sebuah alasan bagi seseorang yang apabila dia melihat sesuatu kejadian yang mampu membahayakan diri orang lain, karena dia khawatir dirinya pula akan tertimpa bahaya. Apabila menolong seseorang dalam keadaan bahaya tersebut. Hal ini sangat di perhatikan oleh Rasulullah dalam menanggapi fenomena ini, sebab hendaknya diri seorang muslim untuk saling tolong menolong apabila saudara muslimnya sedang dalam keadaan susah maupun berbuat yang kurang baik.
Dan termasuk salah satu dosa besar karena bentuk ketidak peduliannya seorang muslim, membiarkan muslim lainnya menderita, dan ini salah satu ciri dari diam yang tidak pada tempatnya. Memang pendiam itu baik namun tidak selayak nya muslim itu diam ketika melihat sebuah kemungkaran.
#Diam Melihat Kemungkaran
Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang semua muslim membiarkan kemungkaran itu terus terjadi tanpa ada tindakan penghentian terhadap kemungkaran itu sendiri. Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barang siapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman” (HR. Muslim).
Baca Juga : Anak Asuh Griya Yatim & Dhuafa Aktif Belajar
Sahabat Dermawan, kita merupakan Agama yang Rahmatan Lil Alamin yang menjunjung nilai-nilai solidaritas yang tinggi dengan berlandaskan ukhuwah Islamiah. Sudah seharusnya kita menjaganya agar mendapat ridho dari Allah Ta’ala. Untuk mewujudkan kesejahteraan bersama demi mencegah timbulnya perpecahan atau pertengkaran diantara sesama.
Demi terwujudnya Baldatun Tayyibun wa Rabbun Ghafur(negerimu adalah negeri yang baik, sedang Rabb mu yang maha pengampun). Kak, inilah saatnya kita untuk beramar ma’ruf nahi munkar disekitar kita. Sebab jika tidak kita laksanakan, maka kita termasuk orang yang diam tidak pada tempatnya.