Griya Yatim dan Dhuafa

Hari Yang Dilarang Untuk Berpuasa

Admin
Admin 21 Jul 2020

Tahukah Kak, ternyata ada Hari Yang Dilarang Untuk Berpuasa. Seperti hari tasyrik, hari raya, dan lainnya. Yuk simak penjelasannya...Puasa merupakan ibadah yang akan Allah balas secara langsung. Allah berfirman dalam suatu hadits qudsi : “Orang yang berpuasa itu meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena taat pada perintahKu Allah. Puasa adalah untukku (Allah) dan Aku akan memberikan balasannya, sedang sesuatu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipat gandanya.”Sangat banyak keutamaan puasa. Orang-orang shalih terdahulu menjadikan puasa sebagai sarana membersihkan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah. Mereka melakukan setiap puasa sunnah, sebab tahu betapa besar keutamaannya.Namun, terdapat juga  hari yang dilarang untuk berpuasa. Pada hari tersebut diharamkan untuk berpuasa, apapun alasannya. Hari apa saja kah itu? Yuk kita simak penjelasannya...

1. Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Hari Raya Idul Fitri tepatnya pada tanggal 1 Syawal dan Hari Raya Idul Adha tepatnya pada tanggal 10 Dzulhijjah. Pada kedua tanggal tersebut dilarang untuk berpuasa. Baik itu puasa yang nilainya sunnah, maupun yang nilainya wajib (seperti puasa nadzar dan qadha Ramadhan).Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah melarang dari puasa pada dua hari: Idul Fitri dan Idul Adha. (HR. Muslim).Para ulama sepakat dalam perkara ini. Bahwa puasa pada Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha itu dilarang dan hukumnya haram. Apabila berpuasa di hari-hari tersebut maka akan bernilai dosa.

2. Hari Tasyrik

Hari tasyrik atau tepatnya tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah merupakan hari yang dilarang untuk berpuasa. Rasulullah bersabda : “Hari-hari tasyriq adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim). Imam An-Nawawi berkata, “Ini adalah dalil tidak boleh sama sekali berpuasa pada hari tasyriq.”Namun pada pendapat lama Imam Asy-Syafi’i, dijelaskan bahwa ada keringanan dan dibolehkan untuk berpuasa di hari tasyrik. Yaitu hanya bagi orang yang melaksanakan haji tamattu’ dan tidak mendapati hewan qurban yang disembelih (hadyu).Hari Yang Dialarang Untuk BerpuasaDari ‘Aisyah ra, Rasulullah bersabda : “Tidak diberi keringanan di hari tasyriq untuk berpuasa kecuali jika tidak didapati hewan hadyu.” (HR. Bukhari).Dan terdapat pendapat Imam Asy-Syafi’i yang baru atau pendapat yang lebih kuat menurut para ulama Syafi’iyah. Yaitu pendapat yang menyebutkan bahwa tetap haram hukumnya berpuasa pada hari tasyrik. Meskipun untuk jamaah haji yang menjalankan haji tamattu’.Namun, pendapat yang menyebutkan boleh berpuasa bagi jamaah haji tamattu’ tidak disalahkan dan tetap sah. Sebab terdapat hadits yang menyebutkan keringanan tersebut. Dan pendapat inilah yang lebih masyhur menurut Imam An-Nawawi.

3. Hari Syak

Hari syak merupakan hari yang diragukan. Yaitu ragu apakah telah masuk bulan Ramadhan ataukah masih bulan Sya’ban. Tepatnya yaitu pada tanggal 30 Sya’ban. Keraguan ini disebabkan hilal yang tidak terlihat akibat faktor cuaca. Baik itu mendung ataupun yang lainnya.Imam An-Nawawi menyebutkan, “Hari Syak adalah tanggal 30 Sya’ban, di mana banyak orang membicarakan bahwa hilal sudah terlihat, padahal tidak ada satu pun saksi yang adil bersaksi bahwa dirinya telah melihat.”Pada hari syak ini dilarang untuk berpuasa. Dalilnya adalah “Siapa yang puasa pada hari Syak maka dia telah bermaksiat kepada Abul Qosim, Nabi Muhammad.” (HR. Bukhari tanpa sanad). Dalam hadits lain disebutkan : “Jangan kalian mendahului puasa Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya kecuali puasa tersebut bertepatan dengan kebiasaan puasanya, maka boleh berpuasa.” (HR. Tirmidzi).Ada pendapat yang mengatakan bahwa, tidak apa berpuasa jika tidak diniatkan untuk puasa Ramadhan. Misal untuk puasa sunnah senin-kamis dan puasa Daud.

#Baca Juga : Keutamaan Puasa Arafah

4. Hari jum’at

Hari jum’at merupakan hari raya bagi kaum muslim. Rasulullah bersabda : “Ini (Jumat) adalah hari Id yang dijadikan Allah SWT untuk kaum Muslimin.” (HR. Thabrani). Maka hukum berpuasa di hari jum’at itu makruh (kecuali pada bulan Ramadhan).Dalam hadits lain disebutkan, Rasulullah bersabda : “Janganlah kalian puasa hari Jumat melainkan puasa sebelum atau sesudahnya.” (HR. Bukhari).Oleh karena itu dimakruhkan untuk berpuasa di hari jum’at jika tidak berpuasa pada hari kamis. Sebab, jika kita berpuasa di hari jum’at namun tidak berpuasa di hari kamisnya. Maka hari sabtu merupakan hari yang diragukan, sebab tidak ada yang mengetahui hari esok kecuali Allah. Maka dari itu, lebih baik kita menghindari puasa hari jum’at jika tidak berpuasa di hari sebelumnya (kamis).

# Artikel Terkait

Artikel terkait tidak ditemukan.