Seorang yang mengakui dirinya sebagai seorang muslim, harus memiliki keimanan dalam hatinya. Rasulullah menjelaskan, “Iman itu ialah engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir dan engkau beriman terhadap qadha’ dan qadar; yang baik maupun yang buruk.” (HR. Bukhari). Beriman itu artinya meyakini dengan seyakin-yakinnya, tanpa ada sedikitpun keraguan. Jadi, orang yang beriman itu meyakini dengan seyakin-yakinnya, tanpa ada sedikitpun keraguan tentang enam hal tersebut.Maka yuk simak artikel tentang Inilah 3 Penyempurna Keimanan.Meyakini hal-hal tersebut merupakan amalan hati. Suatu amalan harus dilengkapi dengan dua hal yaitu; (1) amalan fisik dan (2) amalan hati. Ketika hanya terdapat salah satunya saja, maka amalan itu belumlah sempurna. Begitu pula dengan keimanan. Keimanan seseorang belumlah sempurna hingga dia mengamalkannya. Rasulullah bersabda : “Tiga perkara, barangsiapa hal itu ada pada dirinya, berarti ia menyempurnaka keimanannya : (1) seseorang yang tidak pernah takut demi agama Allah pada kecaman si pengecam. (2) tidak riya dengan sesuatu dari amalnya, (3) apabila dua perkara dihadapkan kepadanya, salah satu untuk dunia dan yang lain untuk akhirt, maka ia memilih urusan akhirat daripada urusan dunia.” (HR. Ibnu Asakir dari Abu Hurairah RA).
Seseorang yang beriman pasti Allah akan berikan ujian, Allah berfirman : "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan,’Kami telah beriman’, sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (QS. Al-Ankabut : 2-3).Allah memberikan ujian dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah dalam bentuk cercaan. Maka, seseorang yang beriman itu harus kuat menghadapi tidak takut dengan cercaan yang dilemparkan pada dirinya.
Ikhlas
Dalam beramal soleh, ikhlas merupakan kunci utama yang harus kita miliki. Amalan yang kita lakukan tidak akan diterima oleh Allah jika didasari oleh riya, atau ingin dilihat oleh manusia. Riya merupakan salah satu bentuk syirik yang merupakan noda bagi keimanan.Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya yang paling aku takuti atas kamu adalah syirik yang paling kecil. Sahabat bertanya, ‘Apakah syirik yang paling kecil itu, Ya Rasulullah?’ Rasulullah menjawab, ‘riya’.” (HR. Ahmad)Namun, ikhlas itu bukanlah perkara yang mudah. Ikhlas sepenuhnya karena Allah merupakan hal yang mudah untuk dikatakan, tapi sulit untuk di lakukan.Oleh karena itu, jangan sampai kita menunggu ikhlas dulu, baru bersedekah. Karena kita tidak tahu kapan hati kita bisa benar-benar ikhlas untuk itu. Yang jadinya malah kita menunda-nunda untuk berbuat kebaikan.
Mengutamakan akhirat daripada dunia
Seorang mukmin itu lebih mengutamakan urusan akhiratnya daripada urusannya di dunia. Seorang mukmin itu harus benar-benar memahami bahwa dunia itu hanyalah sementara. Rasulullah menggambarkan kehidupan dunia itu dengan bersabda : “Kita adalah kaum yang menangguhkan kesenangan kita untuk hari akhir. Perumpamaan hubunganku dengan dunia seperti orang berpergian dibawah terik panas, dia berlindung sejenak di bawah pohon, kemudian pergi meninggalkannya.” (HR. Bukhari).
Itulah hal-hal yang harus ada dalam diri seorang muslim sebagai penyempurna keimanannya. Yuk Sahabat, kita lengkapi diri kita dengan sifat-sifat mulia tersebut agar sempurna keimanan yang kita miliki. Semoga Allah selalu memberikan kita kemampuan untuk tetap kuat dan istiqomah dalam menghadapi berbagai macam ujian dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin...