Griya Yatim dan Dhuafa

Kesempitan dan Kesengsaraan

Admin
Admin 22 Jun 2020

Sebab kesempitan dan kesengsaraan hidup

Hidup dipenuhi dengan suka dan duka. Manusia pasti pernah merasakan kebahagiaan, itulah rahmat Allah padanya. Namun, manusia juga pasti melalui kesengsaraan dan kesempitan dalam hidupnya, yang harus kita yakini bahwa itu merupakan ujian dari Allah dan kita pasti mampu melaluinya. Allah berfirman : “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya...” (QS. Al-Baqarah : 286). Maka dari itu kita perlu mengetahui Kesempitan dan Kesengsaraan.Berikut beberapa penyebab kesempitan dan kesengsaraan hidup :kesempitan dan kesengsaraan
1.       Sebagai ujian keimanan
Orang-orang yang beriman pasti akan Allah berikan kesmpitan dan kesengsaraan hidup sebagai ujian dari keimanannya. Allah berfirman : “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan saja mengatakan, ‘kami telah berfirman,’padahal meraka belum diuji?” (QS. Al-Ankabut : 2).Tidak diakui keimanannya jika itu hanyalah sebuah pengakuan lisan, sementara dia tidak menunjukkan prilaku orang yang telah beriman ketika Allah beri dia ujian. Misal, ketika dia ditimpa kesempitan dan kesengsataan dalam hidupnya, dia malah berprasangka buruk terhadap Rabbnya dan menganggap bahwa Rabbnya itu tidak adil terhadapnya. Itulah orang yang keimanannya yang tidak lebih dari pengakuan lisan saja.
2.       Sebab dari kemalasan
Diantara sebab-sebab datangnya kesempitan dan kesengsaraan adalah rasa malas. Malas ditimbulkan dari lemahnya jiwa dan dorongan hawa nafsunya. Seseorang akan merasa berat untuk melakukan perbuatan baik, dan merasa senang melakukan hal-hal yang tidak berguna. Karena rasa malasnya, dia tidak menggunakan waktu pada tempatnya dan menunda-nunda kewajibannya. Orang yang malas akan merasakan kesempitan pada hidupnya, karena dia tidak menggunakan masa-masa lapang nya untuk beramal shalih. Agar kita terlindungi dari sifat malas, Rasulullah mengajarkan kita sebuah doa yang artinya : “Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan rasa malas.” (HR. Bukhari).
3.  Karena menyimpang dari perintah Allah
Manusia akan mengalami kesempitan dan kesengsaraan hidup, tatkala menyimpang dari perintah Allah ‘azza wa jalla. Tak lain dan tak bukan karena Allah adalah Maha Pencipta yang Maha Mengetahui, Dia menciptakan manusia secara keseluruhan lengkap dengan fitrahnya, kemudian menyampaikan risalah melalui RasulNya agar manusia hidup bahagia di dunia dan di akhirat. Bila risalahNya diikuti, manusia akan meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat, dan bagi yang berpaling, pasti akan mengalami kesempitan dan kesengsaraan.   Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman : “Dan barangsiapa berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (Qs. Thaha : 124).

Solusi untuk melewati kesengsaraan dan masa sempit

Untuk untuk melewati kesengsaraan dan masa sempit kita harus Ikhtiar dan Bersabar. Rasulullah bersabda : “Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya.” (HR. Muslim).

#Baca Juga : Perbanyaklah Membaca Istighfar

Maka ketika kita diuji dengan kesengsaraan dan kesmpitan, maka solusi terbaik adalah bersabar. Namun, jangan sampai kita meninggalkan ikhtiar untuk melewati permasalahan tersebut. Sebab, Allah berfirman : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri,” (QS. Ar-Ra'd : 11).Yuk sahabat, senantiasa kita taat dan mengikuti risalahNya, agar mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat, dan kita berlindung kepadaNya dari berpaling terhadap risalahNya agar terlindung dari kesempitan dan kesengsaraan.

# Artikel Terkait

Artikel terkait tidak ditemukan.