Dalam kehidupan kita selama bertahun-tahun, pasti kita memiliki banyak ingatan. Ingatan-ingatan itu terhimpun dari apa yang kita tangkap drngan indera kita, dan apa yang kita perbuat. Perbuatan yang kita lakukan pasti ada yang benar dan ada yang salah. Oleh karena itu, kita harus lebih selektif dalam ingatan. Yaitu, mengingat dosa-dosa yang kita perbuat dan melupakan kebaikan-kebaikan yang kita perbuat.
Mengingat dosa lebih baik daripada mengingat amal
Sahabat, yuk kita resapi nasehat seorang ulama terkemuka yang begitu dalam ilmunya yang tercatat dalam sejarah, yakni Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah. Beliau berkata : “Apabila Allah ta'ala menginginkan kebaikan kepada hamba, maka Allah jadikan ia tidak mengingat amal kebaikannya dan tak ingin menceritakan dengan lisannya. Ia lebih sibuk mengingat dosa-dosanya hingga dia pun masuk ke dalam Surga.” (Thariqul Hijrotain).Mengingat dosa yang telah kita perbuat itu lebih baik daripada mengingat amal yang kita lakukan. Dengan mengingat dosa-dosa yang kita perbuat, maka kita akan menyadari bahwa sebenarnya diri kita itu dipenuhi oleh dosa-dosa. Sehingga kita akan lebih merendah orang lain juga dihadapan Allah dan bertaubat kepadaNya. Ia begitu sadar bahwa dosanya selalu dicatat malaikat, bahkan dosa-dosa yang tidak ia sengaja dan tidak ia ingat. Sehingga ia sangat sibuk dalam mengingat dosa, aib dan maksiat yang pernah dilakukan, sehingga berusaha untuk tidak melakukannya lagi.Namun jika kita lebih banyak mengingat amal yang kita lakukan, maka kita akan merasa bahwa diri kita lebih baik daripada orang lain. Lalu kemudian timbullah sifat sombong. Juga bisa jadi secara tidak sengaja maupun sengaja kita membicarakan (memamerkan) amal-amal yang kita lakukan. Dengan begitu, maka akan hilang pahala dari amal-amal yang kita lakukan. Bahkan lebih buruknya lagi, hal tersebut bisa jadi termasuk dalam Riya’, dimana riya’ merupakan termasuk dalam jenis dosa syirik yang tak terampuni.
Sahabat, bagi hamba yang fakir dihadapanNya, ia tidak akan mengekspose kebaikan apapun kepada manusia, kecuali dalam rangka memotivasi agar orang lain mengikuti berbuat baik, karena ia amat yakin Allah telah menugaskan malaikat mencatat amalnya, dan tetap fokus terhadap kebaikan-kebaikan selanjutnya dan bagaimana agar amalnya tetap terjaga ikhlas kepadaNya.
Selalu ingat bahwa tidak ada jaminan bahwa amalan kita diterima Allah
Sebelum kita mengingat bahwa kita pernah melakukan berbagai amal shalih, kita harus ingat bahwa tidak ada jaminan bahwa setiap amal yang kita lakukan akan diterima oleh Allah. Allah mengetahui apa yang ada dalam hati kita. Bisa jadi amal yang kita lakukan tidak diterima oleh Allah sebab hati kita yang kurang ikhlas.
Jangan terlalu perhitungan dalam beramal
Jika kita mengingat dosa-dosa kita. Maka tidak akan cukup amal yang kita lakukan untuk menutupinya. Namun, kita tidak akan bisa mengingat segala dosa yang kita perbuat. terlebih lagi dosa yang tidak kita sengaja. Oleh karena itu, jangan terlalu perhitungan dalam beramal. Karena kita tidak pernah tahu apakah amal yang kita lakukan itu cukup atau tidak untuk menutupi semua dosa-dosa kita. Sementara itu, umur kita terus dan terus berkurang. Maka jangan menunda-nunda untuk berbuat baik. Sebab kematian semakin dekat.Sahabat, Ingat ya harus Lebih Selektif Dalam Ingatan, semoga kita selalu dalam kebaikan yang Allah perintahkan dan kita selalu menjauhi setiap perbuatan yang Allah larang. Dan semoga kita mampu merahasiakan amal kebaikan, dan berharap Allah yang Maha Suci menutupi seluruh dosa dan maksiat kita, karena sejatinya Dialah yang paling mengetahui siapa diri kita yang sebenarnya.