Manusia diciptakan atas 2 bagian, yaitu bagian fisik dan juga bagian batin. Allah menciptakan manusia dengan bentuk fisik yang sebaik-baiknya. Allah berfirman : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tin : 4). Sedangkan bagian batin manusia itu terbagi atas 2, yaitu ada yang baik dan ada yang buruk. Itulah yang disebut akhlak yang merupakan pencerminan dari batin kita. Yuk simak artikel tentang Pentingnya Berakhlak Baik Bagi Penuntut Ilmu.Akhlak baik itu terdapat dari bawaan lahir, namun bisa juga diciptakan dengan usaha untuk berakhlak baik. Akhlak juga memiliki sebutan yang lain seperti, watak, tabiat, dan juga perangai. Seorang muslim harus memiliki akhlak yang baik, yaitu akhlak yang dicontohkan oleh Rasulullah. Sebab Rasulullah adalah teladan terbaik. Akhlak yang baik itu sangat penting, terlebih lagi bagi penuntut ilmu.
Penuntut ilmu itu harus memiliki akhlak yang baik. Terhadap gurunya, terhadap temannya, dan juga terhadap ilmunya. Terhadap gurunya, seorang penuntut ilmu harus memuliakan gurunya. Menjaga adab dan etika ketika berbicara ataupun berdiskusi dengannya. Adab seorang penuntut ilmu pada temannya adalah tidak merasa tinggi. Merendahkan hati, dan bersikap ta’jub. Adab penuntut ilmu terhadap penuntut ilmu terhadap ilmu adalah bersungguh-sungguh dalam memahaminya, lalu mengamalkannya.
#Penuntut ilmu itu menerima berita dari Allah dengan membenarkannya
Seorang penuntut ilmu itu tidak ragu terhadap apa yang Allah sampaikan padanya. Mereka berprasangka baik terhadap segala hal yang dia terima dari Allah. Itulah akhlak yang baik yang harus dimiliki oleh penuntut ilmu. Karena Allah memberikan ilmu dan hidayahnya hanya kepada siapa yang dia kehendaki. Allah dalam Al-Qur’an menjelaskan berita-berita yang sifatnya ghaib. Maka, seorang penuntut ilmu harus memiliki keimanan yang kuat. Sehingga dapat mempercayai dan juga membela ajaran yang diturunkan oleh Allah. Dan jika seseorang menampakkan akhlak seperti ini, maka mungkin baginya untuk menolak setiap subhat (kerancuan) yang dibawa oleh orang-orang yang menentang terhadap Al Hadits, baik itu mereka yang menentang dari kalangan orang muslim yang mengadakan perbuatan bid’ah (perkara yang tidak ada contohnya dari Allah dan Rasul-Nya) atau orang-orang non muslim yang melemparkan subhat dalam hati kaum muslimin.
#Penuntut ilmu itu bersikap ramah dan wajahnya berseri-seri
Seorang penuntut ilmu itu harus memiliki sikap yang ramah. Karena orang yang berilmu itu memahami suatu keburukan dan menjauhi keburukan tersebut. Dengan bersikap ramah, seorang penuntut ilmu sudah menerapkan ilmunya dengan menjauhi akhlak yang buruk. Sebab akhlak yang buruk dibenci oleh Allah. Salah satu sikap ramah adalah menunjukkan wajah yang berseri-seri, dan senang tersenyum.
Sahabat dermawan, senyuman merupakan perangai mulia, bisa mencerai-beraikan ikatan kebencian, membuang rasa dendam, mencuci ikatan kedengkian, dan menghapus luka pemutusan hubungan. Senyuman mempererat rasa persaudaraan yang memperlihatkan kejernihan dan ungkapan ketulusan. Senyuman apabila menghantam karang kedengkian, maka dia akan menghancurkannya.Apabila jatuh menimpa tumpukan permusuhan, maka dia akan menghapusnya. Sebagaimana Allah berfirman : "Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. Al-Anfal : 63).Sahabat, itulah Pentingnya Berakhlak Baik Bagi Penuntut Ilmu. Seorang muslim itu harus terus menuntut ilmu hingga liang lahat. Oleh karena itu, kita harus memiliki akhlak yang baik agar hubungan kita antar manusia berjalan dengan baik, begitu juga hubungan kita dengan Allah.