Kak, yuk kita selamatkan hati dari sifat ujub dan terlena. Sebelumnya, yuk kita sama-sama baca uraian berikut ini.Kak, seorang muslim hendaknya waspada terhadap sikap berbangga diri (ujub) dan terlena (terperdaya). Imam Al-Ghazali berkata, “Ujub adalah kecintaan seseorang pada suatu karunia dan merasa memilikinya sendiri, tanpa mengembalikan keutamaannya kepada Allah.”Sifat ujub ini disebabkan karena banyak hal, seperti memiliki harta yang banyak, memiliki ilmu yang luas memiliki kekuasaan, dan semisalnya. Itu semua adalah sebab perhiasan dunia, yang membuatnya sombong dan berbangga diri. Dia merasa bahwa segala yang dicapainya adalah sebab kehebatannya, padahal itu semua kekuasaan Allah.
Dalam sejarah, orang yang memiliki sifat ujub ini adalah Qarun. Ceritanya diabadikan dalam Al-Qur’an. Allah berfirman : “Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: ‘Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri’.(QS. Al-Qashash : 76).Qarun berkata: ‘Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku’. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.” .(QS. Al-Qashash : 78).
Selamatkan hati dari sifat ujub dan terlena
Admin
31 Jul 2020