Sahabat, di tengah wabah virus corona yang masih saja menyebar, sebagian orang masih bersikap santai bahkan cuek, masih ngumpul-ngumpul tidak bermanfaat, mereka kurang memperhatikan himbauan physical distancing dan tidak memakai masker. Lalu mereka berkata, ‘kita tawakal saja’. Sahabat, memang perlu untuk Tawakal di Tengah Wabah Virus Corona. Tapi yang perlu kita ketahui adalah Islam mengajarkan untuk bertawakal setelah ikhtiar telah dilakukan, dan tidak dapat disebut tawakal apabila meninggalkan ikhtiar.Dalam sebuah riwayat ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, apakah saya ikat unta saya lalu tawakal kepada Allah Azza wa Jalla ataukah saya lepas saja sambil bertawakal kepada-Nya? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Ikatlah dulu untamu itu kemudian baru engkau bertawakal !” (HR. At-Tirmidzi no. 2517, hasan). Memang kita diperintahkan Allah Subhanahu Wa ta'ala untuk bertawakal kepada-Nya, sebagamana Allah berfirman : “Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati...” (QS. Al-Furqon : 58). Namun bukan berarti kita tidak perlu untuk berikhtiar.Tawakal berarti menyerahkan diri kepada Allah, tidak bergantung kepada makhluk atau benda lain. Dengan kata lain, manusia hanya dapat berusaha, sedangkan yang menentukan berhasil atau tidaknya sesuatu adalah Allah. Karena itu, manusia harus berserah diri dan memohon pertolongan kepada-Nya. Namun, tawakal kepada Allah tidak berarti penyerahan diri secara pasif.Selain itu, efek dari wabah virus corona ini sudah menyebar ke segala aspek kehidupan sosial kita. Yang paling mengkhawatirkan adalah mereka yang terdampak ekonominya karena wabah virus corona ini. Kebanyakan orang makin sulit untuk melakukan pekerjaanya, dilarang melakukan aktivitas, hingga ada yang kehilangan pekerjaannya. Ini juga permasalahan yang harus diselesaikan secepatnya.Namun, permasalahan ini merupakan permasalah besar yang tidak cukup hanya pemerintah yang mengambil tindakan. Karena, pada dasarnya permasalahan akibat virus corona ini adalah masalah bersama yang harus diselesaikan secara bersama-sama. Oleh karena itu, membantu para terdampak wabah virus corona juga merupakan salah satu bentuk ikhtiar kita dalam melawan virus corona ini.
Bukan juga berarti orang-orang yang terdampak hanya diam saja menunggu bantuan, tetapi harus tetap berikhtiar dan semangat dalam mencari jalan keluar dari permasalahannya. Rasulullah bersabda : “Semangatlah kalian terhadap hal-hal yang bermanfaat bagi kalian dan mohonlah pertolongan kepada Allah” (HR. Muslim).Setelah memaksimalkan ikhitar kita, kita harus tawakal kepada Allah dan meyakini bahwa Allah akan memberikan jalan keluar dari permasalahannya. Allah berfirman : ”Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, Dia akan memberikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangaka. Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, Dia akan memberikan kecukupan baginya …” (QS. Ath Thalaaq:2-3).Tawakal harus disertai dengan ikhtiar. Jadi, kaitan dengan wabah virus corona, maka sandarkanlah diri kita semuanya hanya kepada Allah Subhanahu Wa ta,ala setelah kita sudah melakukan semua upaya pencegahan yang sudah ditetapkan. Juga segala upaya yang dapat kita lakukan untuk membantu saudara kita yang sedang kesulitan akibat wabah virus corona ini.Sahabat, di penghujung bulan suci ini. Yuk kita perbanyak zikir, ibadah dan sedekah kita, karena sedekah dapat menghindari kita dari akhir yang buruk. Rasulullah bersabda : "Sedekah dapat meredam murka Allah dan mencegah mati dalam keadaan buruk.” (HR. ath-Thabrani). Dan jangan lupa untuk terus berdoa, semoga Allah angkat wabah virus corona ini, Aamiin...