Griya Yatim dan Dhuafa

Tiga Tahap Menuju Kehancuran Umat

Admin
Admin 13 Aug 2020
Semua yang ada di dunia ini tidak akan bertahan lama. Begitu pula dengan keberadaan seseorang ataupun suatu umat, pastinya akan menjumpai kehancurannya. Dalam sabdanya Rasulullah menjelaskan, ada tiga tahap menuju kehancuran umat.“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla, jika Dia berkehendak untuk membinasakan (menghancurkan) seorang hamba, maka Dia akan mencabut rasa malu dari hamba tersebut. Jika rasa malu telah tercabut darinya, maka Allah tidak akan mendapati hamba tersebut kecuali sebagai orang yang dimurkai dan dibenciNya.Jika ia telah menjadi orang yang dimurkai dan dibenci oleh Allah, maka tercabutlah darinya amanah. Jika sikap amanah telah tercabut darinya, maka Allah tidak akan mendapatinya kecuali sebagai orang yang berkhianat dan pembuat khianat, maka tercabutlah darinya kasih sayang (rahmat) Allah.Jika kasih sayang Allah telah dicabut darinya, maka ia tidak lain adalah orang yang terkutuk dan terlaknat. Dan jika Allah telah menetapkannya sebagai orang yang terkutuk, maka tercabutlah darinya perlindungan islam.” (HR. Ibnu Majah).Kak, menurut hadits tersebut, terdapat tiga tahap kehancuran umat yang perlu kita cegah. Jangan sampai tiga tahap tersebut terdapat dalam diri kita pribadi, keluarga, dan juga masyarakat. Sebab, itu bisa menjadi sebab kehancuran umat.Tiga Tahap Menuju Kehancuran Umat

1. Tercabutnya rasa malu

Sifat malu merupakan sifat yang sangat penting, yang mestinya tertanam dalam diri seseorang. Sebab Rasulullah bersabda : “Malu itu cabang dari iman.” (HR. Bukhari). Sifat malu yang dimaksudkan adalah malu ketika melakukan dosa. Malu ketika tidak mengikuti perintah Allah dan RasulNya. Jika telah dimiliki oleh seseorang rasa malu yang seperti itu, maka tidak akan dilakukan olehnya penyimpangan-penyimpangan. Dengan itu pula dia telah menyempurnakan salah satu cabang dari iman tersebut.Rasa malu itu pun yang dapat menahan nafsu seseorang. Jika telah hilang rasa malu dari diri seseorang, maka ia akan melakukan apa saja dengan mengikuti nafsunya. Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya sebagian dari apa yang telah dikenal orang dari ungkapan kenabian yang pertama adalah : jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendak hatimu.” (HR. Bukhari).

2. Tercabutnya sifat amanah

Tahap kehancuran umat yang kedua adalah tercabutnya sifat amanah dari seseorang ataupun suatu umat. Sesudah rasa malu tercabut dari jiwa seseorang, maka ia tidak peduli dengan citra dirinya sendiri dan mengabaikan hal-hal yang diamanahkan padanya.Secara khusus, amanah artinya mengembalikan sesuatu yang dititipkan oleh seseorang kepadanya. Adapun dalam makna umumnya, amanah adalah melaksanakan sesuatu yang ditugaskan kepadanya. Baik itu dari Allah, maupun dari orang lain. Sifat amanah merupakan salah satu sifat terpuji yang dimiliki oleh Rasulullah.

#Baca Juga : 3 Amalan Sunnah Wasiat Rasulullah Pada Abu Hurairah

Orang yang telah dicabut sifat amanah dalam dirinya, maka tidak akan sempurna keimanannya. Sebab Rasulullah bersabda : “Tidak sempurna keimanan seseorang yang tidak amanah, dan tidak sempurna agama seseorang yang tidak menunaikan janji.” (HR. Ahmad). Bahkan bersifat amanah itu sendiri merupakan perintah dari Allah. Allah berfirman : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.” (QS. An-Nisa : 58).

3. Tercabutnya rasa kasih sayang

Saling mengasihi merupakan salah satu kunci utama kokohnya umat islam. Sifat ini tercermin pada sikap saling menghormati, berbaik sangka, tolong menolong, bahkan lebih mementingkan saudara daripada kepentingan pribadi. Jika rasa kasih sayang telah Allah cabut dari diri manusia, maka hanya akan ada kebencian yang menimbulkan perpecahan umatOrang yang telah dicabut rasa kasih sayang nya, pun tidak lagi mendapat kasih sayang Allah. Dia menjadi orang yang terlaknat dan terkutuk. Orang yang Allah telah laknat, hanya akan mendapat siksa Allah di akhirat kelak.Kak, jangan sampai tiga hal tersebut tercabut dalam diri kita. Mari kita cegah tiga tahap menuju kehancuran umat tersebut dengan selalu meningkatkan ketaatan dan ketakwaan kita kepada Allah.

# Artikel Terkait

Artikel terkait tidak ditemukan.