Sahabat, manusia itu adalah tempatnya salah dan dosa. Setiap manusia pasti memiliki dosa yang diperbuatnya, baik dengan sengaja maupun tidak disengaja. Namun, Allah itu Maha Luas ampunannya. Allah mengampuni dosa-dosa hambaNya yang meminta ampunan dan bertaubat kepadanya. Allah mencintai orang-orang yang berdosa lalu bertaubat kepadaNya karena dosa yang diperbuatnya.Namun Sahabat, terdapat 1 dosa yang tidak akan Allah ampuni. Itulah dosa syirik. Allah berfirman : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa : 48).
Syirik merupakan dosa yang dilakukan dengan menunjukkan perilaku (perkataan maupun perbuatan) yang mempersekutukan Allah. Bahkan lebih dalam lagi, mempersekutukan Allah dalam bentuk keyakinan yang terlintas dalam benak kita pun terhitung sebagai syirik. Syirik merupakan lawan dari Tauhid yang maknanya adalah meng-Esa-kan Allah. Maka dari itu, syirik termasuk dalam dosa besar yang tak diampuni oleh Allah.Dalam bentuknya, syirik terdapat syirik besar dan syirik kecil. Meskipun begitu, kedua jenis syirik ini tetap termasuk dosa besar yang tidak terampuni. Syirik besar itu mempersektukan Allah dalam bentuk peribadahan. Artinya, beribadah dan menyembah kepada selain Allah merupakan syirik besar.Syirik kecil itu, segala hal yang dilarang dalam syari’at sedangkan dalam nash disebut dengan nama syirik, dan menjadi sarana menghantarkan kepada kesyirikan besar. Di sebut syirik kecil karena terdapat tingkatan syirik yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang ini. Rasulullah menyebutkan hal yang termasuk syirik kecil dalam sabdanya : “Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil. Mereka (para Sahabat) bertanya : Apakah syirik kecil itu,ya Rasulullah?. Beliau menjawab : Riya” (HR. Ahmad). Bentuk lainnya dari syirik kecil, merupakan syirik yang tak disadari.
Sahabat, lidah itu ringan dan tak bertulang, karenanya lidah begitu mudah mengucapkan perkataan dalam mencela makhluk yang tidak bisa berbuat apa-apa, padahal makhluk yang kita cela tersebut tidak mampu berbuat apa-apa kecuali atas kehendak Allah. Mencaci mereka pada dasarnya telah mencaci dan menyakiti yang telah menciptakan dan mengatur mereka yaitu Allah ta'ala.Inilah salah satu diantara bentuk syirik yang sering tak disadari yang diucapkan oleh lisan manusia namun belum banyak yang mengetahui bahwa perkataannya termasuk dalam perbuatan syirik. Dalam sebuah hadis qudsi, Rasulullah bersabda : “Allah ta'ala berfirman : ‘Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.’” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).
Dari hadits diatas terlihat bahwa mencaci maki masa (waktu), angin, hujan, dan makhluk lain yang tidak dapat berbuat apa-apa adalah perbuatan tercela. Misal perkataan, “gara-gara angin ribut ini kita gagal panen”. Nah, larangan ini bisa termasuk syirik akbar (syirik yang mengeluarkan seseorang dari Islam) jika diyakini makhluk tersebut sebagai pelaku dari sesuatu yang jelek yang terjadi.Meyakini demikian berarti meyakini bahwa makhluk tersebut yang menjadikan baik dan buruk dan ini sama saja dengan menyatakan ada hal yang bisa berkehendak selain Allah. Maka dari itu, kita harus berhati-hati dalam berucap, sebagaimana sabda Rasulullah : “Sesungguhnya ada seorang hamba berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dia pikirkan lalu Allah mengangkat derajatnya disebabkan perkataannya itu. Dan ada juga seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang membuat Allah murka dan tidak pernah dipikirkan bahayanya lalu dia dilemparkan ke dalam jahannam.” (HR. Bukhari).Sahabat, syirik merupakan dosa terbesar yang Allah tak ampuni, meskipun itu tergolong syirik kecil sekalipun. Namun sahabat, karena keluasan ampunan yang Allah berikan. Maka janganlah berputus asa terhadap ampunan Allah. Allah berfirman : “Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’”. (QS. Az-Zumar : 53). Sungguh Allah-lah yang mengetahui apa yang ada dalam hati hambanya.Sahabat, itulah sedikit pembahasan mengenai syirik, dan juga syirik yang tak disadari. Yuk sahabat, jauhi segala macam bentuk syirik, dan jaga hati kita dengan tetap meng-Esa-kan Allah Subhanahu wa Ta’ala.Wallahu A’lam Bisshowab.